Hizbullah memiliki intelijen yang mampu untuk melawan Israel dalam kasus ofensif Israel terbaru terhadap Libanon, kata seorang pejabat senior Hizbulllah.
Ucapan oleh komandan Hizbullah di Libanon selatan, Syaikh Nabil Qaouq, datang setelah militer Israel, dalam langkah agresifnya telah merilis sejumlah peta dan foto udara yang menunjukkan bahwa Hizbullah telah menggerakkan sebagian besar fasilitas mereka ke Libanon selatan dekat perbatasan Israel, sembari mengklaim bahwa gerakan perlawanan Syi'ah Libanon ini sedang mempersiapkan diri untuk perang.
"Beritahu para pemimpin Israel bahwa kami kelompok perlawanan juga memiliki sebuah bank target untuk menyerang israel," surat kabar Libanon Ya Libnan mengutip pernyataan Qaouq pada hari Minggu (11/7).
Para analis percaya bahwa publikasi intelijen foto-foto udara markas Hizbullah oleh militer Israel ditujukan untuk mempersiapkan opini publik untuk perang di masa depan.
Wakil Sekretaris Hizbullah Jenderal Syaikh Naim Qassim mengatakan pada Jumat lalu bahwa Tel Aviv akan menderita kerugian besar jika memulai perang lagi di Libanon.
Israel pernah bertempur dalam perang selama 33 hari melawan Hizbullah di musim panas tahun 2006 untuk menghancurkan kekuatan militer perlawanan Libanon.
Dalam eprang itu, Tel Aviv akhirnya dipaksa untuk meninggalkan wilayah selatan Libanon tanpa mencapai apapun tujuan mereka dan setelah mereka mengalami kekalahan yang memalukan.
Pembantaian Israel dalam perang itu, menghancurkan sebagian besar infrastruktur Libanon dan merenggut nyawa lebih dari 1.200 warga Libanon, terutama warga sipil. (fq/prtv)