Gerakan perlawanan Syi'ah Libanon, Hizbullah mengatakan bahwa mereka sepenuhnya siap untuk menyerang Israel di masa mendatang, sembari memberi peringatan kepada Tel Aviv akibat dari bencana konflik lain yang mungkin timbul.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Syaikh Naim Qassim mengatakan pada hari Rabu kemarin (14/7) bahwa Hizbullah siap untuk konfrontasi dengan Israel dan mengetahui lokasi-lokasi target yang tepat yang ada di israel jika Tel Aviv kembali nekad memulai perang.
"Kami sekarang memegang dan memiliki 'bank' target yang besar yang akan menjadi sasaran serangan kami di Israel, dan Israel harus membayar harga untuk setiap langkah yang mereka lakukan," kata Qassim kepada surat kabar An Nahar.
"Hizbullah telah bekerja untuk mengembangkan kesiapannya untuk menghadapi tantangan yang mungkin akan timbul, dan kami dapat mengatakan bahwa dalam empat tahun terakhir kami telah mempersiapkan diri jauh lebih baik dari Israel," dikutip AFP atas pernyataan Qassim.
Pejabat Hizbullah ini, mengabaikan spekulasi tentang adanya bahaya perang, dan menjelaskan bahwa kesiapan gerakan ini "tidak berarti bahwa perang sudah dekat."
Pernyataan petinggi Hizbullah ini datang setelah sebelumnya pada bulan Juli, militer Israel merilis sejumlah peta dan foto udara yang menunjukkan bahwa Hizbullah telah menggerakkan sebagian besar senjata mereka di Libanon selatan dekat perbatasan Israel.
Sementara itu, Hizbullah bereaksi terhadap klaim Israel bahwa gerakan perlawanan Syi'ah ini sedang mempersiapkan diri untuk perang, dan menolak laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai "kebohongan."(fq/prtv)