Taliban menyatakan bahwa pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan dalam sebuah serangan telah meledakkan sebuah bis yang berisi warga sipil Afghanistan.
Juru bicara Taliban Yusuf Ahmadi membuat pernyataan itu hanya beberapa jam setelah terjadinya ledakan hari Rabu kemarin (28/7), seorang koresponden Press TV melaporkan.
Sebuah bis sipil meledak oleh sebuah bom pinggir jalan sewaktu bis tersebut berjalan di jalan raya di distrik Delaram provinsi Nimruz.
Insiden ini merenggut nyawa sedikitnya 25 warga sipil dan melukai lebih dari 20 lainnya.
Juru bicara Taliban itu juga mengatakan bahwa Taliban selalu menggunakan bom yang dikendalikan dengan remote control untuk mengontrol target dan mereka tidak pernah menanam bom pinggir jalan sembarangan.
Dia kemudian menjelaskan bahwa pasukan pimpinan Amerika memiliki dua tujuan oleh terjadinya ledakan bis itu, pertama untuk mengalihkan perhatian terbaru pembunuhan warga sipil oleh pasukan internasional dan kedua untuk membuat kesenjangan antara Taliban dan rakyat Afghanistan.
Ahmadi mengacu pada serangan udara pimpinan NATO baru-baru ini yang menewaskan sedikitnya 52 warga sipil termasuk beberapa wanita dan anak-anak.
Sumber pemerintah mengatakan bahwa serangan yang menewaskan 52 warga sipil itu terjadi pada hari Jumat lalu, ketika mereka berdesakan keluar dari sebuah rumah warga sipil untuk melarikan diri dari bentrokan bersenjata antara pasukan NATO dan sekelompok orang yang diduga taliban.
Awal pekan ini, Presiden Afghanistan Hamid Karzai juga menegaskan bahwa pasukan NATO telah menembakkan roket yang menewaskan "52 warga sipil tak berdosa" di kota Sangin di provinsi Helmand di selatan.
Korban sipil yang terus meningkat meskipun telah ada janji serta komitmen dari komandan baru pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal David Petraeus, yang bersumpah bahwa kehidupan warga sipil akan terlindungi dan akan menjadi prioritas utama.
Pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan secara teratur memulai serangan terhadap tempat persembunyian yang diduga sarang Taliban, tetapi serangan biasanya malah mengakibatkan korban sipil.(fq/prtv)