Badan Lingkungan - Abu Dhabi (EAD) meluncurkan program "Pikirkan Sebelum Anda Menjadikannya Limbah", sebuah kampanye sebagai respon akan banyak makanan yang terbuang sia-sia hingga mencapai 500 ton per hari di bulan Ramadhan di UAE, lapor surat kabar Nasional Abu Dhabi.
"Secara budaya, ada banyak penekanan pada penyediaan makanan yang berlimpah di perayaan khusus pada bulan ini, namun dampak dari makanan terbuang itu tidak benar-benar dipertimbangkan," kata Majid al-Mansuri, sekretaris jenderal EAD.
"Sebuah cara sederhana untuk mengurangi limbah makanan adalah memasak makanan secukupnya, atau dengan berpikir dua kali sebelum menumpuk piring seseorang pada prasmanan buka puasa," tambah al-Mansuri.
Limbah atau sampah dari sisa makanan merupakan masalah di negara-negara kaya seperti di teluk.
Limbah makanan mencapai puncaknya pada bulan Ramadhan, namun hal ini merupakan masalah sepanjang tahun dan pihak berwenang memperkirakan limbah makanan merupakan 34 persen dari total limbah yang ada di UEA.
UEA tidak berbeda dari negara-negara kaya lainnya, tahun lalu Inggris membuang 8,3 juta ton makanan, sama dengan hampir 23.000 ton per hari. Juga, makanan limbah gabungan dari AS dan Inggris dapat mencapai 1,5 miliar orang, menurut perkiraan sebuah koran Inggris.
"Sebagian alasan untuk begitu banyaknya makanan yang terbuang adalah budaya," kata Khadim al-Darei, anggota dewan direksi dari Bulan Sabit Merah otoritas UEA.
"Memiliki banyak makanan untuk para tamu, dan untuk siapa saja yang akan berbuka puasa adalah bagian dari kemurahan hati umat Islam selama bulan Ramadhan", al Darei menambahkan.
"Limbah makanan memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim, karena makanan membusuk di tempat pembuangan sampah menghasilkan metana, gas rumah kaca yang kuat", kata Abdulnasser al-Shamsi, direktur eksekutif EAD.
Kampanye "Pikirkan Sebelum Anda Menjadikannya Limbah" ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa Al-Quran memberitahukan kepada umat Islam untuk menghindari pemborosan, merujuk kepada ayat yang berbunyi"...Kulu Wasyrobu wa laa tusrifu" makan dan minumlah, namun jangan berlebihan.(fq/aby)