Yusef Ramelize, seorang muslim AS yang tinggal di Kota New York punya cara sendiri untuk memaknai bulan Ramadan. Ia memilih untuk tidur di jalan dan menjadi sahabat bagi para tunawisma di kota itu. Selain memberikan bantuan, Ramelize ingin mengetuk hati warga Amerika lainnya agar lebih memberikan perhatian pada para tunawisma khususnya yang ada di kota New York yang jumlahnya terus membengkak.
Ramelize menyebut kegiatannya itu "Homeless for One Week" karena ia memang hanya melaksanakan kegiatan itu selama satu minggu dan tahun ini adalah tahun kedua Ramelize menggelar proyek sosialnya itu.
"Saya bertanya pada diri sendiri, 'apa yang bisa saya lakukan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap para tunawisma?' dan saya memutuskan untuk berada di tengah kaum tunawisma itu selama satu hari. Tapi kemudian saya menegaskan,'Anda tahu? Saya ingin melakukan pengorbanan yang besar yang bisa saya lakukan dan saya memutuskan untuk mewujudkan ide untuk jadi tumawisma selama seminggu'," tutur Ramelize ditanya ikhwal kegiatannya itu.
Tidak cuma itu, Ramelize yang bekerja sebagai manajer produksi di sebuah perusahaan layanan informasi juga menggalang dana untuk para tunawisma melalui situs yang dibuatnya, www.homelessforoneweek.com. Pada tahun 2009, ia berhasil mengumpulkan dana sebesar 3.000 USD yang disalurkan ke Koalisi untuk Tunawisma di kota New York. Tahun ini, ia menargetkan mengumpulkan dana sebesar 5.000 USD yang akan disalurkan melalui Bank Makanan Kota New York.
Direktur Eksekutif lembaga Coalition for the Homeless, Mary Brosnahan memuji apa yang dilakukan Ramelize. "Kami memiliki data para tunawisma di kota New York dan Ramelize telah melakukan langkah yang lebih maju, ia keluar rumah menjumpai kaum miskin untuk menyadarkan banyak orang bahwa banyak orang yang menderita di jalan dan butuh perhatian. Semua orang di Koalisi ini tersentuh dengan empati dan semangat yang ditunjukkan Ramelize," ujar Brosnahan.
Terpuruknya perekonomian negara AS menyebabkan jumlah tunawisma di negara itu meningkat tajam. Menurut data Koalisi untuk Tunawisma, pada tahun 2009 ada 120.000 lelaki, perempuan dan anak-anak yang ditampung di tempat-tempat penampungan tunawisma di kota New York. Bank Makanan Kota New York, saat ini harus menyediakan bantuan makanan dan layanan bagi 1,5 juta tunawisma di kota New York.
Jika tahun lalu Ramelize harus menahan cuaca dingin dan bersalju karena harus tidur di stasiun-stasiun kereta bawah tanah, tahun ini Ramalize akan menjadi "tunawisma" dan tidur di kawasan Union Square Park, Manhattan karena udara musim panas lebih hangat. Ramelize melaksanakan proyek "Homeless for One Week"nya sejak tanggal 15 Agustus sampai 21 Agustus mendatang.
Bukan sebuah kebetulan kegiatan tahunannya kali bertepatan dengan bulan Ramadan. Ramelize mengatakan ia ingin merasakan berpuasa sebagai "orang jalanan" yang hidupnya serba terbatas dari sisi ekonomi. "Ramadan adalah bulan yang sakral. Saya tidak punya ide lain untuk berbagi. Proyek saya tahun lebih terasa emosinya karena saya mencintai bulan Ramadan dan ingin memaknai bulan Ramadan," tukas pemuda kelahiran negara Trinidad dan Tobago ini.
Untuk berbuka puasa, Ramelize pergi ke Islamic Center di Universitas New York yang selama bulan Ramadan menyedikan makanan berbuka gratis. Siang harinya, ia berkumpul dan berdialog dengan para tunawisma, membuat rekaman video kehidupan mereka dan mengunggahnya ke situs miliknya.
"Banyak orang yang tidak peduli pada para tunawisma, padahal para tunawisma itu sangat ingin memiliki teman untuk bicara. Dari berbagai interaksi yang saya lakukan, saya mendapatkan perbincangan yang benar-benar hebat dengan mereka," kata Ramelize.
Juru bicara Bank Makanan Kota New York, Carol Schneider mengatakan, aksi sosial Ramelize sangat membantu ribuan kaum duafa di New York. "Satu dollar yang disumbangkan ke Bank Makanan bisa untuk menyedikan lima porsi makanan yang bergizi. Jika Ramelize berhasil menggalang dana sebesar 5.000 USD maka ia telah menyediakan makanan untuk 20.000 orang," papar Schneider. (ln/arabnews)