View Full Version
Selasa, 07 Sep 2010

Ratusan Artis Hollywood Dukung Seniman Israel Untuk Tidak 'Mentas' di Tepi Barat

Aktor Hollywood, Tony Kushner salah satu penandatangan petisi
Aktor Hollywood, Tony Kushner salah satu penandatangan petisi
Lebih dari 150 aktor Amerika dan Inggris, penulis, sutradara dan seniman lainnya menandatangani surat dukungan bagi pekerja seni Israel yang menyatakan mereka tidak akan tampil di pemukiman ilegal di Tepi Barat.

Petisi ini datang sepuluh hari setelah seniman Israel merilis sebuah petisi yang menyatakan mereka tidak akan tampil di pemukiman ilegal Ariel di Tepi Barat. Aksi mereka tersebut dilakukan menyusul adanya laporan bahwa sebuah EO berencana mengadakan pertunjukan teater di pusat kebudayaan baru di pemukiman Ariel.

Sumber media Israel mengatakan bahwa petisi tersebut, diselenggarakan oleh Jewish Voice for Peace organization, ditandatangani oleh tokoh-tokoh Hollywood seperti aktris Sex and the City Cynthia Nixon, pemenang penghargaan dramawan Tony Kushner (“Angels in American,” "Munich"), aktris Jennifer Tilley ("Bullets Over Broadway"), Mandy Patinkin ("Princess Bride"), aktris Inggris Vanessa Redgrave, pendiri Teater Cameri di Tel Aviv, Theodore Bikel dan karakter aktor dan penulis Wallace Shawn, yang memainkan utama dalam “Clueless.”

"Pada 27 Agustus lalu, puluhan seniman Israel, sutradara, dan dramawan membuat keputusan berani untuk tidak tampil di Ariel, salah satu pemukiman terbesar di Tepi Barat, yang oleh semua standar hukum internasional dianggap ilegal.

"Sebagai aktor Amerika, sutradara, kritikus dan penulis drama, kami salut kepada mitra seniman Israel kami untuk keputusan berani yang mereka ambil," bunyi pernyataan petisi itu.

"Sebagian besar dari kita terlibat dalam kompromi setiap hari dengan tindakan salah," kata petisi itu.

"ketika sekelompok orang tiba-tiba mempunyai kejernihan pikiran untuk melihat bahwa kompromi berikutnya yang membayang di hadapan mereka adalah sesuatu yang tak dapat dipikul, dan entah bagaimana mereka merasakan kekuatan untuk menolak hal tersebut dan kami tidak bisa dapat menahan untuk sangat bergembira atas sikap mereka.

"Sangat mendebarkan melihat bahwa para seniman teater Israel telah berani menolak untuk tidak mengizinkan karya mereka digunakan untuk menormalkan pendudukan kejam yang mereka tahu hal itu tidak benar, yang melanggar hukum internasional dan yang menghambat harapan untuk perdamaian yang adil dan abadi bagi Israel dan Palestina.

Mereka membuat keputusan yang luar biasa dan mereka pantas mendapatkan rasa hormat dari orang-orang yang mendambakan keadilan. Kami berdiri dengan mereka."

Harian Israel Yediot Ahronot mengutip Direktur eksekutif Jewish Voice for Peace Rebecca Vilkomerson mengatakan "Tanggapan dari seniman Amerika dan Inggris terhadap mitra Israel mereka merupakan sikap yang berani dan fenomenal.

"Kami berharap bahwa dengan menunjukkan solidaritas yang kuat akan membantu memicu percakapan baru di kedua negara, yang mengakui bahwa pemukiman Yahudi di wilayah-wilayah pendudukan adalah ilegal oleh setiap ukuran hukum internasional, memberikan kontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia sehari-hari terhadap rakyat Palestina, dan merupakan kendala utama untuk perdamaian yang adil di kawasan itu, "tambahnya.

Shawn mengatakan kepada harian Haaretz bahwa penolakan para seniman Israel itu sangat menyentuhnya. Mereka melakukan sesuatu yang bisa membuat mereka dipecat. Teater adalah seni kebenaran, dan seniman Israel mengikuti kebenaran mereka sendiri, katanya.

Jika mereka muncul di Ariel mereka akan melegitimasi sesuatu yang mereka tidak setuju dengan hal itu, kata Shawn. Jika mereka kehilangan pekerjaan mereka sebagai akibat dari sikap mereka, dunia akan mengawasi dan orang-orang akan mendukung mereka, katanya.(fq/arabnews)


latestnews

View Full Version