Pangeran Harry - orang ketiga calon pewaris tahta kerajaan Inggris - menjalani pelatihan untuk mengantisipasi dirinya diculik oleh Al-Qaidah, dalam rangka mempersiapkan tugas barunya sebagai pilot pesawat tempur di angkatan udara Inggris.

Menurut surat kabar Sunday Star hari ini (11/10), pangeran Harry (25 tahun), menghabiskan waktu lima jam selama sesi pelatihan, termasuk menjalani interogasi oleh veteran tentara SAS yang berpura-pura menjadi tokoh Al-Qaidah.

Pada satu sesi pelatihan, kepalanya harus ditutup dan pistol diarahkan ke kepalanya.

"Inti dari latihan ini adalah untuk tetap tenang dan berpikir dengan pikiran Anda," kata seorang rekan Angkatan Darat yang mengambil pelatihan yang sama.

Hal ini juga bertujuan untuk mengajarkan peserta pelatihan untuk bersikap netral dan berusaha untuk menemukan kontak manusia dengan para penculik tanpa memberi mereka apa yang mereka inginkan, atau menyebabkan kemarahan penculik sehingga mereka membunuh sandera.

Pangeran Harry selama pelatihan diajarkan untuk memanipulasi secara halus para penculiknya dan diajarkan untuk tetap selalu waspada setiap gerakan dari kelompok penculiknya.

Sebelumnya komandan militer Inggris telah memperingatkan kepada Pangeran Harry bahwa ada peluang yang nyata bagi kemungkinan helikopternya untuk ditembak jatuh di wilayah musuh segera setelah ia kembali ke Afghanistan untuk menjadi pilot helikopter tempur (Apache).

Laporan pelatihan ini muncul setelah beredarnya film kontroversial terkait pelatihan militer Harry yang disiarkan di Channel 4 televisi Inggris bulan ini, di mana digambarkan Taliban menculik Pangeran Harry dan menyaderanya di Afghanistan.

"Pangeran Harry" muncul dalam film yang berdurasi sembilan puluh menit - di mana salah satu adegan ia dipaksa untuk membaca pesan mengutuk keterlibatan Inggris dalam perang di Irak dan Afghanistan.

Channel 4 akan menyiarkan kembali film tersebut pada 21 Oktober mendatang, di mana aktor yang memainkan peran Pangeran Harry adalah Sebastian Reid, dan film juga akan mencakup adegan tentang penahanan sang pangeran muda oleh Taliban, sementara perundingan berlangsung untuk membebaskannya.

Pangeran Harry bertugas di Afghanistan selama sepuluh minggu di awal tahun 2008 dan ia akan menjalani tugas selanjutnya di Afghanistan sebagai pilot helikopter tempur.(fq/aljzr)