Jangan sangka kerusuhan di Tunisia dan Mesir baik-baik saja. Untuk beberapa negara Arab yang serupa, para pemimpinnya saat ini mungkin tengah ketar-ketir. Salah satunya adalah Raja Saudi, Abdullah.
Ia telah secara resmi menyatakan dukungannya untuk Presiden Mesir, Hosni Mubarak dalam menghadapi protes besar-besaran, demikian dilansir Saudi Press Agency (SPA), Sabtu.
Dikatakan Raja Abdullah menelepon Mubarak setelah protes anti-pemerintah besar-besaran di Mesir di mana para demonstran menyerukan sang Presiden Mesir untuk turun.
"Tidak ada orang Arab atau Muslim yang bisa menoleransi setiap campur tangan dalam keamanan dan stabilitas Arab dan Muslim Mesir dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi, memanfaatkannya untuk menyuntikkan kebencian yang merusak mereka," kata Raja Abdullah.
"Ketika mereka mengutuk, Kerajaan Arab Saudi beserta rakyat dan pemerintahnya menyatakan mendukung semua sumber daya yang dimiliki pemerintah Mesir dan rakyatnya," tambah SPA.
Arab Saudi adalah negara dengan pengekspor minyak terbesar di dunia dan tempat kelahiran Islam. Baik Arab Saudi dan Mesir adalah sekutu regional utama dari Amerika Serikat.
Kantor berita itu menyatakan kepada Mubarak bahwa raja tua itu bisa mengontrol semuanya di Mesir. Namun jelas, pernyataan dari Raja Abdullah adalah sebuah kekhawatiran yang besar bahwa gejolak di Tunisia dan Mesir mungkin akan segera hinggap di Saudi. (sa/ap)