Mayjen Mansour Eisawy pakar keamanan dan asisten mantan menteri dalam negeri Mesir menyatakan bahwa keputusan untuk menembaki para demonstran bukan keputusan Habib Adly sebagai menteri dalam negeri saja, tapi keputusan ini diambil sebagai hasil dari perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Mesir Hosni Mubarak.
Dalam sebuah acara dialog di saluran televisi Mesir, Eisawy menyatakan: "Kebijakan menteri dalam negeri adalah tidak untuk menembak para demonstran, kecuali adanya perintah resmi dari panglima tertinggi yaitu mantan presiden Mubarak."
Eisawy mengatakan juga bahwa keputusan untuk menarik polisi dari jalan-jalan ibukota dan provinsi, muncul setelah adanya percakapan telepon langsung antara MUbarak dan Habib Al-Adly.
Pada bagian lain, sumber resmi mengatakan pihak militer menyatakan bahwa darah para martir revolusi 25 Januari tidak akan terbuang sia-sia.
Sumber itu mengatakan akan membuka penyelidikan penyebab dan insiden serangan pada Rabu 2 Februari yang menyebabkan banyaknya jatuh korban dari pihak demonstran.(fq/imo)