View Full Version
Jum'at, 08 Apr 2011

Sepekan Setelah Serangan ke Redbridge Islamic Center London

Serangan sekelompok orang tak dikenal ke Redbridge Islamic Center pekan kemarin, membuat jamaah masjid itu syok dan ketakutan. Meski situasi di masjid sudah berangsur-angsur pulih, para jamaah masih bertanya-tanya mengapa mereka menjadi target serangan.

Abdul Wahab, salah seorang jamaah di masjid itu, masih ingat kejadian seminggu yang lalu, ketika tiba-tiba datang sekelompok orang sambil berteriak-teriak melontarkan kata-kata kebencian terhadap muslim.

"Orang-orang itu mencaci maki 'Muslim brengsek, Paki (orang Pakistan) sialan'," tutur Wahab.

Mendengar kata-kata itu, sejumlah jamaah yang berada di masjid kaget. Menurut Wahab, malam itu hanya enam orang jamaah dewasa di dalam masjid, empat orang diantaranya sedang salat saat sekelompok penyerang masuk ke masjid. Tak ada yang bisa dilakukan, selain mencoba menghentikan apa yang dilakukan para penyerang itu dan menyuruh mereka keluar masjid.

Insiden ini membuat jamaah Masjid Redbridge Islamic Center syok dan ketakutan. Mereka bertanya-tanya mengapa tempat mereka beribadah menjadi target serangan. Namun mereka menduga serangan itu merupakan tindakan spontanitas para pelakunya.

Wahab mengungkapkan, pelaku serangan juga melempar batu batu ke kaca-kaca jendela masjid. Imam masjid terkena lemparan itu, dan terluka oleh pecahan kaca yang berhamburan. Untungnya, para pelaku segera pergi, setidaknya teror berakhir dan imam yang mengalami luka-luka itu bisa dibawa ke rumah sakit.

"Dia masih beruntung. Allah menolongnya," kata Abdul Wahab sambil menatap langit.

Kerusakan masjid akibat serangan itu memang tidak parah. Hanya kaca-kaca jendela masjid saja yang pecah dan sekarang sudah diganti dengan kaca baru. Tapi ada "kerusakan" yang tidak bisa diperbaiki dengan jaminan asuransi apapun. Yaitu rasa syok yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut.

"Kami sudah berada di sini selama 9 tahun. Hal seperti ini tidak pernah terjadi," ujar Wahab.

Komunitas Muslim di Redbridge, tukas Wahab, selalu mematuhi apa yang diminta untuk dilakukan, membaur dengan warga setempat, Muslim dan Kristiani saling mengunjungi, dan Redbridge Islamic Center selalu membuka pintunya bagi penganut agama lain yang ingin berkunjung.

"Masjid ini selalu terbuka. Dan pintunya terbuka ketika serangan terjadi. Itulah sebabnya para pelaku bisa masuk dengan mudah," imbuhnya.

Menurut Wahab, situasi masjid sekarang sudah kembali normal, tapi normal dalam kondisi yang baru karena ada tambahan polisi yang berpatroli di sekitar masjid, dan mungkin masjid Redbridge akan dipasangi kamera pengawas.

"Semua orang akan lebih waspada, dan untuk beberapa waktu merasa khawatir. Ini bukan kondisi yang kami inginkan. Siapa yang tahu insiden seperti ini akan terjadi. Cuma karena segelintir orang yang tidak suka pada Muslim," tukas Wahab. (ln/guardian)


latestnews

View Full Version