Korban tewas akibta tindakan keras keamanan pada pengunjuk rasa di lapangan Tahrir Kairo Mesir meningkat menjadi enam orang setelah beberapa orang terluka parah meninggal di rumah sakit.
Tentara dan polisi menggunakan senjata dan pentungan membubarkan beberapa ribu pengunjuk rasa yang telah berkemah semalam di lapangan Tahrir, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Sabtu kemarin (9/4).
Saksi mata mengatakan suara tembakan terdengar di alun-alun di Kairo pusat.
Demonstran Mesir menentang tekanan dari tentara yang berusaha untuk membubarkan mereka. Para demonstran telah bersumpah untuk terus melanjutkan aksi demonstrasi mereka.
Laporan sebelumnya mengatakan, dua orang tewas dan 18 lainnya luka-luka. Namun, sumber-sumber medis sekarang mengatakan angka kematian diperkirakan akan meningkat karena beberapa dari yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Pada hari Jumat lalu, puluhan ribu warga Mesir berkumpul untuk menuntut presiden terguling Hosni Mubarak dan kroni-kroninya untuk diadili.
Para pengunjuk rasa juga berbaris ke kedutaan Israel di Kairo dengan rencana untuk mengibarkan bendera Palestina di atas kompleks. Aksi ini menyebabkan bentrokan meledak di luar kedutaan Israel.
Demonstran Mesir dilaporkan merebut kembali lapangan Tahrir, beberapa jam setelah pasukan keamanan berusaha membubarkan mereka.
Ribuan orang bergabung dengan pengunjuk rasa di alun-alun bersejarah pada hari Sabtu kemarin. Mereka menuntut penguasa militer negara itu segera menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Perkembangan ini terjadi dua bulan setelah revolusi bersejarah menggulingkan mantan presiden Mubarak.(fq/prtv)