View Full Version
Kamis, 14 Apr 2011

Ketika Jamal dan Tarik Jadi Ketua Organisasi Mahasiswa di Inggris

Dua mahasiswa muslim terpilih sebagai ketua dan wakil ketua persatuan mahasiswa Universitas Westminster di Inggris. Harian London Evening Standard (LES) dalam arikelnya mengungkapkan kekhawatiran atas terpilihnya kedua mahasiswa muslim itu, dengan alasan keduanya punya hubungan dengan "kelompok ekstrimis".

Surat kabar tersebut mengaitkannya dengan peraturan yang ditetapkan organisasi National Union of Students yang melarang anggota kelompok radikal menjadi ketua persatuan mahasiswa karena khawatir pemikirannya akan mempengaruhi anak-anak muda lainnya.

Dua mahasiswa muslim itu adalah Jamal Achchi, 26, yang terpilih menjadi wakil presiden persatuan mahasiswa Universitas Westminster, salah satu universitas bergengsi di Inggris. Menurut harian LES, Jamal pernah menyebarluaskan dokumen-dokumen kelompok Hizbut Tahrir, kelompok yang oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron seharusnya menjadi kelompok terlarang di Inggris, karena pemikiran-pemikiran Hizbut Tahrir bisa meracuni pikiran generasi muda di Inggris.

Jamal menggunakan situs jejaring sosial Scibd untuk mengunggah memo-memo Hizbut Tahrir berisi seruan agar kaum Muslimin menumbangkan sistem demokrasi dan mendirikan kekhalifahan Islam.

Jamal mencalonkan diri dalam pemilihan ketua persatuan mahasiswa bersama Tarik Mahri, 23, yang akhirnya terpilih sebagai presiden persatuan mahasiswa Universitas Westminster pada 1 April kemarin. LES dalam artikelnya menyatakan kekhawatirannya atas terpilihnya Mahri karena ideologi yang dianutnya.

"Dia adalah anggota 'Global Ideas'. Universitas melarang komunitas ini tahun 2010 karena mengundang anggota senior Hizbut Tahrir Jamal Harwood untuk mmeberikan ceramah pada mahasiswa," tulis LES.

Harian itu juga menyebutkan bahwa Mahri menulis pesan-pesan antikapitalis di Twitter dan Facebook-nya, yang menyatakan bahwa kekhalifahan Islam akan bangkit kembali.

Mengetahui hal ini, Presiden National Union of Students (NUS) Aaron Porter sudah menyampaikan kekhawatirannya pada pemimpin urusan mahasiswa Universitas Westminster Robin Law.

"Persoalan seputar pemilihan ketua persatuan mahasiswa Universitas Westminster akan dipertimbangkan secara formal bulan depan dengan komiter terkait," kata Porter.

Sementara, juru bicara Universitas Westminster mengatakan, "Jika mahasiswa kami khawatir rekannya berindak diluar perilaku yang bisa diterima atau undang-undang yang berlaku, kami sudah punya mekanisme yang pantas untuk menangani kekhawatiran ini.(ln/LES)


latestnews

View Full Version