Al Qaidah merilis sebuah rekaman audio terakhir Usamah bin Ladin seminggu sebelum kematiannya, di mana pemimpin kelompok Islam tersebut memuji revolusi yang menyapu dunia Arab, dan menyerukan untuk lebih banyak "tiran" lagi yang harus digulingkan.
Al-Qaidah secara mencolok tidak nampak ketidakhadiran mereka dalam pemberontakan yang dipimpin oleh sebagian besar warga yang marah oleh penguasa otokratik, yang melakukan korupsi dan salah urus dalam hal ekonomi.
Namun bin Ladin, yang tewas dalam serangan AS pada tanggal 2 Mei lalu di Pakistan, mendukung pemberontakan yang dimulai di Tunisia dan sekarang telah tersebar di seluruh negara Afrika Utara dan Timur Tengah, sembari mengatakan bahwa angin perubahan akan bertiup ke seluruh dunia Muslim.
Al-Qaidah mengatakan bin Ladin, yang dituduh mendalangi serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat, merekam sebuah pesan seminggu sebelum kematiannya. Rekaman audio itu dimasukkan dalam sebuah video internet yang berlangsung lebih dari 12 menit dan diposting pada situs Jihadis.
Dalam rekaman audio, Usamah bin Ladin menyerukan adanya pemberontakan yang dimulai di wilayah Maghrib di Afrika Utara.
"Matahari revolusi telah meningkat dari Maghrib yang berasal dari lampu revolusi Tunisia. Revolusi telah memberikan ketenangan terhadap rakyat dan membuat wajah orang-orang menjadi bahagia."
Dalam rekaman itu Usamah Bin Ladin juga mendukung upaya untuk menggulingkan pemimpin lain di dunia Muslim, menyerukan para pendukungnya untuk mengatur ruang operasi yang menindaklanjuti peristiwa dan bekerja secara paralel untuk menyelamatkan orang-orang yang berjuang untuk menurunkan tiran mereka."
"Saya percaya bahwa angin perubahan akan bertiup ke seluruh dunia Muslim," katanya. "Para pemuda harus mempersiapkan apa yang diperlukan dan tidak harus membuat keputusan tanpa berkonsultasi dengan orang-orang yang telah memiliki pengalaman dan kejujuran dalam menghindari solusi yang setengah-setengah." (fq/reu)