Departemen perminyakan Mesir membantah rumor yang beredar di media bahwa Mesir Selasa lalu telah kembali memompa gas untuk Israel.

Sebelumnya saluran pipa yang mengekspor gas alam ke Israel dan Yordania disabotase tiga kali selama aksi protes rakyat yang berhasil menggulingkan rezim yang dipimpin oleh Hosni Mubarak.

Sumber Departemen mengatakan kerugian yang diderita akibat disabotasenya saluran pipa memerlukan impor suku cadang dari luar negeri sebelum pipa yang telah berdiri kembali berjalan.

Namun Reuters mengatakan bahwa perusahaan eksportir gas Mediterania Timur telah mengumumkan akan melanjutkan ekspor gas ke Israel setelah tertunda, yang telah berlangsung lebih dari sebulan.

Menteri perminyakan Mesir Abdullah Gharab sendiri menyangkal bahwa adanya alasan-alasan politik di balik gangguan perdagangan gas Mesir dengan Israel.

Pendudukan Israel telah menerima 45 persen dari kebutuhan gas dari pipa yang berjalan melalui Sinai dengan harga murah dibandingkan dengan harga gas dunia.

Hubungan Israel dengan Mesir telah memburuk setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menyerah kepada Mesir atas kenaikan harga gas setelah ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap pipa gas.

Kebijakan Mesir terhadap Israel telah berubah drastis sejak peralihan kekuasaan yang terjadi karena revolusi.(fq/pic)