View Full Version
Rabu, 28 Sep 2011

Tony Blair Menerima Uang Jutaan Pound Dari Gaddafi?

The Telegraph melaporkan, bagaimana mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair hidup dengan gaya "Jet-set, seperti hidup seorang miliarder", tulis koran itu. Laporan itu, membuat citra Blair menjadi buram.

Tuduhan The Telegraph terhadap mantan perdana menteri Inggris, yang meraup kekayaan besar, dan membuat "Kebingungan dikalangan publik yang luar biasa sebagai tokoh dunia", sejak meninggalkan kantornya di Downing Street, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton, yang telah dikritik oleh kaum konservatif yang mendapatkan jutaan dollar dari ceramah di perusahaan asing sementara istrinya sebagai menteri luar negeri AS.

Sebuah berita negatif selama akhir pekan, sebagian besar dari Telegraph yang bertajuk"Tony Blari Dunia Bizantium, Penasihat dan Penawaran yang menguntungkan," "Enam Kali Kunjungan Rahasia Tony Blair Kepada Kolonel Gaddafi," di mana "Tony Blair Menjadi Perantara dan Menangani Kasus Libya Dengan Rusia,sewaktu Gaddafi berkuasa ", semuanya tidak lepas dengan uang yang menguntungkan bagi Tony Blair. Mantan Perdana Menteri Inggris ini konon mendapatkan uang dari Gaddafi jutaan dollar

Laporan itu, menggambarkan bagaimana Tony Blair menjadi lebih kaya setelah meninggalkan kantornya di Downing Street, dan sangat menyilaukan publik dengan cara dia mendapatkan uang. Mantan perdana menteri Inggris ini telah tercatat memiliki kekayaan 9 juta pound, selama dia melakukan antivitas melalui ceramah-ceramah dan konsultan di berbagai perusahaan.

Tony Blair mendapat setengah juta pound per tahun dari perusahaan asuransi Swiss Zurich, serta 2 juta pound setiap tahun dari JP Morgan, dan dia menandatangani kontrak tujuh bulan hanya setelah masa jabatannya berakhir di Downing Street. Dia juga mendapat bayaran untuk mempromosikan Louis Vuitton. "Tidak mungkin tahu persis berapa banyak Tony Blair dibayar," kata Oborne. Jumlahnya sangat mengejutkan.

Tentu saja, Blair tidak lagi menjadi pejabat publik, sehingga usahanya mendapatkan uang bukanlah kejahatan. Tapi Oborne terus menuduh Blair terlalu berusaha memperkaya dirinya sendiri, dan tidak cukup tentang misinya menyatakan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Nampaknya, mandat dari Kuartet (Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, dan PBB), membuat dirinya menjadi sorotan, dan dia menikmati kehidupan yang sekarang ini, dan terus mengelilingi dunia, termasuk makan malam di New York, di sebuah restoran yang sangat mewah di kota Manhattan itu, ujar The Telegraph.

Sementara itu, masalah Palestina tak kunjung selesai, dan memang posisi Tony Blair, yang mantan perdana menteri Inggris itu, tidak netral-netral amat, karena tetap saja terselip kepentingan Israel. (mas/tm)


latestnews

View Full Version