Apa penyebab kerusuhan di penjara Andenne, Belgia sampai saat ini masih belum jelas. Namun juru bicara penjara, Laurent Semprot menduga kerusuhan itu dipicu oleh memo yang dikeluarkan pihak penjara, yang melarang tahanan muslim salat di koridor penjara. Manajemen penjara hanya mengizinkan muslim menunaikan salat di dalam sel masing-masing.
Kerusuhan itu terjadi pada Rabu malam, pekan kemarin. Sekira 150 tahanan yang terlibat kerusuhan menolak kembali ke dalam sel mereka, membakar koridor, ruang kelas dan mengobrak-abrik isinya.
Unit khusus polisi federal yang dipanggil untuk mengatasi kerusuhan, baru bisa memulihkan situasi pada dini hari keesokan harinya. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian tersebut, namun pihak penjara mengalami kerugian materi yang cukup besar.
Menurut Semprot, ada kelompok tahanan muslim garis keras yang sama sekali tidak mau bertoleransi dengan tahanan lainnya. Mereka melakukan apa saja yang oleh pihak penjara tidak boleh mereka lakukan, salah satunya salat di koridor penjara. Akibatnya, manajemen penjara merasa perlu bertindak tegas, dan keluarkan memo yang isinya melarang muslim salat di koridor.
Walikota Andenne, Claude Eerdekens mengatakan perilaku para tahanan yangmerupakan skandal dan kerusuhan tidak bisa dibenarkan.
"Kita hidup di negara sekuler. Agama adalah persoalan individu. Sebagian dari penghuni penjara adalah orang-orang radikal dan fundamentalis, mereka tidak melakukan pertimbangan sebelum bertindak," kritik Eerdekens. (kw/IIE)