View Full Version
Jum'at, 20 Jan 2012

Keluar dari Penjara, Pembangkang Assad Bergabung dengan Pemberontakan

Jumat, 20/01/2012 10:06 WIB

Salah satu pembangkang Suriah yang paling menonjol, yang bekerja selama bertahun-tahun melawan rezim keluarga Assad, melangkah keluar dari penjara dua bulan lalu dan menemukan bahwa negaranya menyala dengan api revolusi yang lama ia harapkan.

Dipenjara sejak tahun 2005, Kamal al-Labwani telah mendengar tentang apa yang terjadi di luar satu tahun terakhir dari para pengunjung dan bahkan dari penjaga penjara. Namun otoritas penjara terus menekan dia dan tahanan lainnya dengan melarang ia mendapatkan informasi - tidak ada koran atau berita TV selama 10 bulan terakhir untuknya, ketika ratusan ribu rakyat Suriah sudah turun ke jalan hampir setiap hari tanpa henti meskipun adanya tindakan keras dan berdarah, menuntut penggulingan Presiden Bashar Assad.

Jadi dia sangat terpana melihat adanya pemberontakan melawan Assad ketika ia dibebaskan pada bulan November lalu sebagai bagian dari amnesti yang dilakukan rezim Assad sebagai isyarat reformasi.

"Saya menunggu lama dan mimpi saya menjadi kenyataan, bahkan lebih baik. Selama bertahun-tahun, saya bermimpi adanya revolusi, perubahan. Saya terperanjat melihat hal itu semuanya terjadi sekarang," kata al-Labwani (54 tahun) kepada The Associated Press minggu ini di ibukota Yordania, Amman.

Untuk generasi tokoh oposisi seperti al-Labwani, pemberontakan rakyat Suriah adalah pembenaran selama bertahun-tahun sebagian besar upaya mereka melawan rezim otoriter. Selama empat dekade, mereka berjuang untuk menemukan cara untuk menaikkan suara pembangkangan di salah satu wilayah negara yang paling ketat dikontrol, di mana orang-orang harus waspada mengkritik penguasa mereka bahkan dalam percakapan pribadi.

"Sekarang waktu adalah darah, bukan uang. Itu berarti korban lebih banyak, penyiksaan dan penghancuran negara kita. Kita harus bergerak sangat cepat," katanya kepada massa anti-Assad di ibukota Amman Yordania.

"Sejauh ini, masyarakat internasional tidak melakukan tugasnya untuk membantu melindungi warga sipil di Suriah," tegasnya. "Jadi kita perlu mencoba untuk melakukan ini sendiri dengan mendukung Tentara Bebas Suriah dan kaum revolusioner. Kita mungkin harus mengangkat senjata untuk melindungi warga sipil kita."(fq/ap)


latestnews

View Full Version