Aktivis mahasiswa Islam di Universitas Kairo meminta otoritas kampus melarang pemutaran film buatan Iran pemenang piala Oscar, yang mereka sebut menyebarkan ide-ide sesat Syiah.

Di Universitas Kairo, para mahasiswa Islam yang mayoritas Sunni melakukan tekanan kepada pihak otoritas kampus agar melarang pemutaran film yang disutradarai oleh sutradara Iran yang berjudul "A Separation", sembari mengatakan film pemenang piala Oscar tersebut menyebarkan pemikiran sesat Syiah.

Disutradarai oleh Asghar Farhadi, film "A Separation" bercerita tentang tema-tema sosial yang mendalam dengan mengekspos Iran hari ini dalam cerita sederhana yang dimulai dengan perceraian, menjelajahi tema-tema cinta, kebohongan dan kehormatan.

Sebagai penentangan adanya penolakan pemutaran film, komunitas seniman Mesir yang tergabung dalam Front Kreativitas, sebuah koalisi yang menyerukan kebebasan berekspresi dalam seni, mengatakan keputusan untuk melarang film "A Separation" adalah bencana yang menunjukkan tingkat ekstremisme yang dicapai oleh beberapa mahasiswa Islam di universitas Kairo.

Sebelumnya pada bulan Februari lalu, mahasiswa Islam di Universitas Ain Shams Kairo menghentikan pembuatan film serial televisi Mesir dengan melakukan aksi protes terkait pakaian yang "tidak senonoh" dipakai oleh aktris yang bermain dalam serial televisi tersebut.

Insiden ini terjadi tak lama setelah aktor dunia Arab terkenal, Adil Imam, menerima hukuman tiga bulan penjara karena "menghina Islam" di beberapa perannya di panggung dan layar lebar.(fq/afp)