Gerakan Islam memiliki kesempatan untuk menulis konstitusi baru Mesir tanpa gangguan dari kubu liberal yang menarik diri dari majelis konstituante, dengan harapan bisa menstabilkan atau menyusun satu konstitusi yang sejalan dengan identitas bangsa, kata Assim Abdul Majid, anggota Dewan Syura dari Partai pembangunan dan pengembangan Jamaah al-Islamiyah.
Dia mengatakan kepada Al-Masry Al-Youm bahwa kaum liberal berdiri menyilang di jalan stabilitas dan, khususnya, di jalan kubu Islam, karena mereka ingin membentuk mayoritas di majelis konstituante dan di Parlemen meskipun mereka tidak memiliki popularitas publik.
Abdul Majif mengatakan kelompok Islam akan berhasil menulis sebuah konstitusi yang seimbang yang akan disambut oleh masyarakat dalam referendum. Dia menambahkan bahwa Islam tidak eksklusif, seperti sekularis yang keluar dari majelis konstituante.
Dia menjelaskan bahwa saat menulis konstitusi baru, para Islamis akan mengingat semua komponen masyarakat Mesir dan akan mempertahankan identitas negara. Dia menambahkan bahwa masyarakat Mesir akan menyadari pihak-pihak yang ingin merusak citra Islam.
Abdul Majid mengatakan bahwa kubu Islam harus mengambil alih kursi yang sekarang kosong di majelis konstituante.
Dia mengatakan penarikan beberapa anggota majelis konstituante merupakan upaya untuk menekan kelompok Islam. Dia meminta Islamis untuk tidak menanggapi tren ini yang mencoba untuk memaksakan fait accompli.(fq/amay)