Selasa, 18 Rajab 1434 H / 28 Mei 2013 08:47 WIB
Walikota London Boris Johnson terusik dengan masyarakat muslim yang ingin menganjurkan pemisahan antara laki-laki dan perempuan muslim di universitas di Inggris , harus di bawah pengawasan dan mendesak warga Inggris untuk membedakan antara Islamisme dan agama Islam itu sendiri.
“Universitas-universitas harus lebih ketat dalam pemantauan masyarakat Islam,” tulis Johnson di The Daily Telegraph.
Dia mendesak universitas Inggris tidak menjadi mangsa ekstrimis Muslim di kampus , dengan menyetujui kebijakan kelompok muslim terpisah kuliah secara gender.
“Hal itu benar-benar salah untuk melakukan pemisahan kelas di sebuah pusat pendidikan yang didanai oleh negara,” kata Johnson.
Pada bulan Maret, Universitas College London meluncurkan sebuah investigasi perdebatan diselenggarakan oleh Pendidikan Islam dan Akademi Penelitian, mengenai kebijakan siswa siswi duduk terpisah.
Seruan walikota muncul setelah beberapa hari paska pembunuhan seorang prajurit angkatan darat Inggris oleh imigran Muslim di London.
Walikota London itu menyatakan bahwa pemisahan gender merupakan bagian dari strategi oleh kelompok Islamis untuk mempromosikan ideologi mereka.
“Para Islamis ingin pemberlakuan hukum Shari’ah, dan omong kosong lainnya. Di atas segalanya, mereka ingin berkuasa atas orang lain: sehingga mereka memangsa para pemuda yang merasa ditolak oleh masyarakat, dan mereka mengisi orang-orang muda dengan rasa mengerikan dan merasa diri lebih penting.
“Mereka memberitahu orang-orang bahwa mereka tidak sendirian dalam penderitaan ketidakadilan, bahwa mereka termasuk kelompok yang lebih luas dari korban – umat Islam – dan bahwa satu-satunya cara untuk membalas ketidakadilan ini adalah jihad,” katanya.
Johnson menegaskan bahwa umat Islam tidak memiliki kesetiaan kepada masyarakat Barat.
“Ulama Islam tidak memiliki kesetiaan kepada masyarakat Barat tempat dimana mereka tinggal dan memanfaatkan sistem untuk disalahgunakan: jauh dari itu – mereka berniat untuk mendirikan khilafah Islam,” katanya.
Walikota London mendesak warga Inggris untuk membedakan antara Islamisme dan agama Islam itu sendiri.
“Mereka mengatakan bahwa mereka ingin” perang “, atau, seperti orang lain telah mengatakan,” benturan peradaban “. Ide itu adalah omong kosong, dan kami bisa menunjukkan itu. Untuk mencegah seruan seperti itu, kita harus jelas dalam kepala kita bahwa tidak ada rasa apapun dalam menyalahkan Islam sebagai agama , agama yang memberikan penghiburan dan pengkayaan bagi kehidupan ratusan juta orang untuk damai.” ujarnya (OI.Net/Dz)