Setidaknya 20 pengikut ulama Ahmad Al Assir ditemukan tewas di sebuah kompleks masjid di kota selatan Sidon menyusul bentrokan mematikan dengan tentara Lebanon.
Tentara telah mengambil alih kompleks masjid, mengatakan telah kehilangan 12 tentara dalam waktu kurang dari 24 jam bentrokan. Para Islamis bersembunyi di dalam masjid, di mana ulama Ahmad al-Assir biasa memberikan khotbah Jumat nya.
Pertempuran dimulai pada hari Minggu ketika loyalis Ulama Al Assir mengobarkan kekerasan, militer mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Syekh Assir , menyerukan pendukungnya pekan lalu untuk menyerang apartemen di Abra yang menurutnya apartemen itu digunakan untuk markas Hizbullah .
Abra adalah lokasi bagi masjid di mana Assir sebagai Imam Masjid dan Khotib Jumat. Syekh Assir meyakini Hizbullah menggunakan apartemen Abra untuk pengawasan diri dan jamaahnya.
Para pendukungnya bentrok dengan Hizbullah di Abra pekan lalu dalam pertempuran yang menewaskan satu orang tewas.
Selama pertempuran hari Minggu, Assir mendistribusikan pesan video melalui ponsel ditujukan kepada pendukungnya.
“Kami sedang diserang oleh tentara Lebanon,” kata Asir, menggambarkan militer sebagai “sektarian” dan menuduhnya mendukung pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
“Saya meminta semua orang … untuk memblokir jalan, Sunni dan non-Sunni, untuk menghentikan tentara segera, “kata Assir dalam pesan.
Dia mendesak pendukungnya di Libanon untuk datang berduyun-duyun ke Abra “untuk membantu dan membela agama kita, kehormatan kita dan wanita kami.” Ujarnya. (Arby/Dz)