Jakarta (voa-islam.com) – Akhirnya Israel tewas mengenaskan setelah terluka parah dalam bentrokan dengan warga di makam Habib Hasan Al-Haddad (Mbah Priok) Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pria bernama lengkap Israel Jaya ini menghembuskan nafas terakhirnya ,Kamis pagi (15/4/2010) sekitar pukul 07.00 WIB. Israel meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Tarakan, Jakarta Barat akibat luka parah yang dideritanya. Jenazah Israel langsung dipindahkan dari RSUD Tarakan menuju ke RSCM untuk di otopsi
Anak kedua dari 4 bersaudara ini masuk Satpol PP sejak 2005. Meski sudah 5 tahun bekerja sebagai Satpol PP, namun status Israel masih berstatus sebagai pegawai tidak tetap (honorer).
"Dia biasa berangkat pukul 06.30 WIB dan pulang pukul 17.00 WIB. Selama ada kasus Tanjung Priok ini, dia diperbantukan dari Pulogadung dan menginap di Pemda Jakarta Utara," kenang Kartika, adik Israel.
"Saya dapat kabar Subuh pukul 05.30 WIB, di-SMS Bang Edward (Kakak Israel). (Israel) meninggal di Tanjung Priok," kisah Kartika.
Meski jenazah belum tiba di rumah duka, Jl Swadaya RT 2 RW 14 No 97, Jati Bening, Pondok Gede, Bekasi, beberapa rekan kerja Israel dan para tetangga sudah berdatangan. Mereka ingin menyaksikan kedatangan korban bentrokan Tanjung Priok berdarah tersebut.
Kamis siang (15/4/2010), keluarga Israel tengah menyiapkan tiang-tiang tenda. Jenazah Israel sendiri akan disemayamkan di rumah duka. Tampak dua karangan bunga sudah terpajang di depan rumah duka. Satu karangan bunga dikirim dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan satu karangan lainnya dikirim oleh Walikota Jakarta Utara Bambang Sugiyono.
Tewasnya Israel itu menambah daftar korban tewas Satpol PP menjadi tiga orang, menyusul dua anggota Satpol PP yang telah meninggal sebelumnya, Soepono dan Ahmad Tajuddin. Ketiganya tewas dalam aksi bentrok terkait sengketa tanah di atas makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Selain korban tewas, sekitar 134 orang terluka dan puluhan mobil hancur dibakar massa. [taz]