View Full Version
Senin, 11 Sep 2017

Warga: Sumbang Rp400 Juta, Harusnya Sikap Mulia Ibu Siti Jubaedah Ditiru Bukan Dipermasalahkan

CIKARANG (voa-islam.com)—Beberapa akun Facebook menuding sebuah lembaga dakwah sosial melakukan penyelewengan donasi untuk keluarga almurhum Muhammad Al Zahra alias Zoya. Dikatakan, lembaga dakwah sosial tersebut tak menyerahkan seluruh hasil donasi serta ingkar janji pemberian rumah yang dijanjikan.

Asriadi, tetangga sekaligus pemilik kontrakan yang ditinggali keluarga almarhum Zoya, ikut angkat bicara terkait fitnah dan berita hoax di media sosial tersebut. 

Alumnus sarjana Fakultas Hukum Universitas Bung Karno Jakarta itu menyatakan tahu persis kiprah Infaq Dakwah Center (IDC) dalam membantu keluarga almarhum Zoya. (Baca: Siti Jubaedah: Bukan IDC yang Menghambat, Tapi Kami Memang Belum Ketemu Rumah yang Cocok)

“Saya tahu persis dari awal IDC meliput pada hari Kamis, hari kedua setelah kejadian. Jadi pas IDC ke rumah Ibu Siti, saya ada. Dari sini ke marbot mushalla dan ke Pak RT, langsung ke makam,” paparnya kepada Forum Jurnalis Muslim di Cikarang Bekasi, Jawa Barat belum lama ini. 

Asriadi mengaku memantau perkembangan berita tentang Zoya dari media, baik online dan televisi. Termasuk berita Tabligh Akbar dan penyerahan simbolik bantuan dari IDC kepada keluarga Zoya, ia saksikan muncul di SCTV. 

Kemudian, Asriadi juga mengungkapkan sudah ada bukti kongkrit bahwa IDC tengah berusaha merealisasikan rencana pembelian rumah untuk keluarga Almarhum Zoya. Sebab ia sendiri menjadi saksi dalam surat perjanjian dan pemberian uang muka pembelian rumah yang dilaksanakan pada Sabtu (2/9/2017) lalu. 

“Realisasinya, ini sudah ada bukti kongkrit, sedang dicek keabsahan surat-surat rumahnya. Jika sudah dinyatakan sah oleh notaris, maka segera dibayar lunas rumahnya. Mudah-mudahan cepat terlaksana, tinggal menunggu proses,” tuturnya. 

Asriadi berharap, ke depan jangan ada lagi komentar dari media online atau media sosial yang narasumbernya tidak jelas.

“Ini bukti ada itikad baik dari IDC, bahwa dia menjalankan amanah dari para donatur,” ucapnya. 

Sementara itu, terkait sikap istri Almarhum Zoya, Siti Jubaedah yang mengembalikan sebagian donasi, 400 juta rupiah kepada IDC untuk membantu anak yatim, ia menilai sebagai hal positif. (Baca: Sedekahkan Rp400 Juta, Siti Jubaedah: Saya Bukan Sok Kaya Tapi Banyak Alif-Alif Lain yang Butuh)

“Di balik ini ada sifat kedermawanan Bu Jubaedah. Ketika dia dapat musibah, donasi sebesar itu dia tidak mengambil haknya semua tapi dibagikan kepada faqir miskin dan anak yatim,” ungkapnya. 

Ia menambahkan, seharusnya sikap mulia Ibu Siti Jubaedah dihargai dan ditiru, bukan dipermasalahkan. Bayangkan, di tengah musibah yang amat terasa berat, Siti Jubaedah masih memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Seperti diketahui, Selasa sore (1/8/2017) lalu Muhammad Al Zahra alias Zoya(30) wafat dibakar massa di Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi. Warga Cikarang yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik spesialis amplifier dan sound sistem ini dibakar massa saat perjalanan pulang usai shalat asar, karena dituduh mencuriampli mushalla.

Aksi main hakim tersebut mendapat kecaman dari masyarakat. Kemudian banyak masyarakat yang berempati dengan memberikan donasi kepada keluarga Zoya yang ditinggalkan. Zoya meninggalkan seorang istri dengan satu anak berusia empat tahun dan anak dalam kandungan yang memasuki usia tujuh bulan.* [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version