View Full Version
Sabtu, 21 Jul 2018

Pendiri Insist: Yang Lebih Tepat Bukan Islam Nusantara tapi Fiqh Nusantara

BANDUNG (voa-islam.com) - Associate Professor di University College of Bahrain (UCB) Ugi Suharto memberikan tanggapan terkait wacana Islam Nusantara yang beberapa waktu yang lalu kembali mencuat di media massa maupun media sosial.

Menurut Ugi, Islam Nusantara itu salah secara istilah tidak tepat. Kalaupun Islam Nusantara dimaksudkan untuk mempertimbangkan kearifan lokal Ia menawarkan istilah lain.

"Istilah Islam Nusantara itu tidak tepat, mungkin yang lebih tepat itu kalau mau istilahnya adalah Fiqh Nusantara, atau Masyarakat Islam Nusantara, atau Budaya Islam Nusantara," katanya kepada wartawan usai memberikan kuliah di salah satu hotel di Bandung, Sabtu, (14/07).

Jika menggunakan Istilah Nusantara ini, lanjut Ugi pemahaman-pemahaman liberal itu bisa masuk. Islam sendiri sudah memiliki konsep soal toleransi dengan istilah Washaton.

"Lebih tepat menurut saya Fiqh Nusantara kalau yang dimaksudkan untuk mempertimbangkan kearifan lokal, karena di dalam sumber hukum Islam ada juga namanya 'Urf kebiasaan disebuah tempat yang bisa dijadikan sebagai landasan hukum," pungkasnya yang juga salah satu pendiri Insist ini. [syahid/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version