View Full Version
Kamis, 20 Jun 2019

Terima Kunjungan Perwakilan Tiongkok, Muhammadiyah Berikan Masukan Soal Uyghur dan TKA

JAKARTA (voa-islam.com)--Menyambut kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Republik Indonesia di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Selasa (18/6), Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan nasihat mengenai pentingnya RRT sebagai negara superpower memiliki paradigma baru, terutama sikap kepada umat muslim dan dunia Islam.

"Kami memberi masukan bahwa RRT sebagai negara besar atau the rising star superpower diharapkan menjadi kekuatan yang punya paradigma baru bahwa superpower itu justru menciptakan perdamaian, kemampuan bekerjasama dan tidak menimbulkan mafsadat dan diskriminasi bagi dunia Islam," tegas Haedar.

Selain pesan tersebut, Muhammadiyah juga memberikan pesan khusus kepada Duta Besar Hu Zhengyue untuk menilai kembali kebijakan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal RRT dan menindaklanjuti masalah TKA Ilegal-non profesional di beberapa tempat di Indonesia yang berpotensi tidak produktif bagi keharhomisan hubungan Indonesia dengan RRT.

"Ya, kami memberi masukan untuk mereview TKA dan memberi ruang pada tenaga lokal. Selain itu, kami juga mendorong agar problem-problem di Uyghur terus dipecahkan agar kehidupan keberagamaan semakin positif," imbuh Haedar.

Kunjungan Duta Besar RRT Hu Zhengyue tersebut merupakan tindak lanjut dari berbagai kunjungan utusan muslim RRT ke Muhammadiyah sebelumnya dan kunjungan ormas-ormas Islam Indonesia ke RRT beberapa bulan lalu.

Bersama Hu turut serta Vice President of China Islamic Association dan President of Xinjiang Islamic Institute Abudurekefu Tumuniyazi. Menjamu mereka, nampak  Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Ketua Lembaga Dakwah Khusus Muhammad Ziyad, dan Ketua Majelis Hubungan Luar Negeri Muhyidin Djunaedi.

"Intinya, kemajuan beragama di RRT positif, jumlah muslim cukup banyak termasuk di Xinjiang. RRT menghargai dan terus menjalin kerjasama dengan umat Islam Indonesia teutama Muhammadiyah dan juga memberi apresiasi pada umat Islam dan dunia Islam secara umum, bahwa memang RRT punya prinsip kerjasama yang membawa pada kemakmuran, perdamaian dan saling menghargai bersama," tegas Haedar.*

Sumber: Muhammadiyah.or.id

 


latestnews

View Full Version