View Full Version
Jum'at, 19 Jul 2019

Tokopedia dan Traveloka Garap Umrah, Biro Haji-Umrah PP Persis: Bisa Merusak Usaha Travel

BANDUNG (voa-islam.com)—Dua unicorn Tokopedia dan Traveloka direncanakan bakal menggarap bisnis umrah atau dikenal dengan Umrah Digital Enterprise. Rencana ini merupakan buah perjanjian kerjasama Indonesia dengan Arab Saudi.

Umrah digital adalah platform khusus yang dibangun dengan kerja sama antara Arab Saudi dengan startup nasional Indonesia pada 5 Juli lalu. Tujuannya untuk memberi pengalaman beribadah yang lebih efisien dari segi biaya maupun waktu bagi para calon jamaah melalui pemanfaatan teknologi digital dengan end-to-end solution.

Rencana ini pun menuai polemik. Sejumlah pihak menolak terkait rencana tersebut. Pihak yang menolak diantaranya PT Karya Imtaq perusahaan biro perjalanan haji dan umroh milik PP Persatuan Islam (Persis).

Direktur PT Karya Imtaq H. Andi Sugandi, menyampaikan rasa penolakannya jika pemerintah melibatkan perusahaan kapital dalam pengelolaan bisnis umrah.

 “Jika ada regulasi seperti itu, saya sangat tidak setuju, “ ujar Andi, seperti dikutip dari Persis.or.id,  Kamis (18/07/2019)

Pasalnya, pergi ke Mekkah tujuannya untuk menjalankan ibadah bukan jalan-jalan biasa seperti tour ke negara lain.

Ibadah umrah, diterangkan Andi, merupakan ibadah yang jelas sudah ada tuntunannya. Harus ada pendampingnya yang memang paham terkait permasalah ibadah umrah dari awal hingga akhir.

“Kalau ini dibiarkan nanti ibadahnya sekehendak sendiri-sendiri tidak mengacu kepada tuntunan Rasulullah SAW,” ungkapnya.

Andi berharap agar Pemerintah RI terlebih Mentri Agama harus turun tangan ikut mengatur. “Kalau di biarkan, saya kira akan merusak travel-travel yang sudah ada,” tegas Andi.

Ia melanjutkan, seharusnya pemerintah melindungi travel-travel yang sudah banyak. “Ini kedepan bakal hampir sama. Dulu sebelum Alfamart dan Indomart masuk ke pelosok-pelosok. Warung rakyat di setiap gang begitu hidup,” jelasnya.

“Sekarang, hampir semua warung di pelosok-pelosok pada mati. Bertambah banyak pengangguran,” tambahnya.

Hal demikian terjadi, salah satu faktor besarnya menurut Andi adalah diakibatkan dari regulasi pemerintah yang seolah membiarkan persaingan tidak fair di lapangan.

“Yang punya modal triliunan, disuruh bersaing dengan masyarakat kecil yang hanya bermodalkan ratusan ribu rupiah. Disinilah regulasi pemerintah diperlukan untuk melindungi travel-travel umat yang sudah berjalan,” pungkasnya. * [Syaf/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version