View Full Version
Jum'at, 27 Nov 2020

Menag Ajak Masyarakat Dukung Pendidikan Tahfizh Melalui Zakat, Infak dan Wakaf

JAKARTA (voa-islam.com) - Menteri  Agama mengajak masyarakat untuk mendukung pengembangan program pendidikan tahfizh (penghafal Qur’an) di Indonesia melalui zakat, infak, wakaf, dan bentuk sumbangan lainnya. 

Hal ini disampaikan Menag saat menghadiri Wisuda Akbar 549 Penerima Beasiswa Tahfizh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Muamalat (Laznas BMM) secara daring.

Menag memandang keberadaan pendidikan tahfizh di berbagai pelosok tanah air dapat menjadi salah satu wahana pendidikan dan syiar islam yang berperan dalam menjaga keutuhan kepribadian bangsa. 

“Upaya ke arah itu, tentu perlu didukung bersama oleh seluruh masyarakat,” kata Menag, Kamis (26/11). 

Menag menyampaikan pendidikan baca tulis dan hafalan Al-Qur’an merupakan salah satu unsur penting dalam membangun generasi Qur’ani. Karenanya, Menag mengapresiasi program beasiswa tahfizh yang dilakukan oleh Laznas BMM. Ia pun berharap program serupa dapat dilaksanakan oleh lembaga amil zakat lainnya. 

“Saya harapkan (beasiwa tahfizh) dapat turut menjembatani estafet generasi penghafal Al-Qur’an di tanah air kita. Adalah ironis jika indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia hanya memiliki sedikit penghafal Al-Qur’an dalam perbandingan jumlah penduduk dan dibanding negara lain yang jumlah penduduknya lebih kecil,” tambah Menag.

Saat ini menurut Menag, penghafal Qur’an dari Indonesia sudah banyak diakui keberadaannya oleh masyarakat Islam dunia.

“Sebagai contoh, negara Islam Uni Emirat Arab, misalnya. Pada Tahun-tahun lalu mereka hanya meminta beberapa imam Indonesia untuk untuk menjadi imam di masjid-masjid mereka, tapi untuk tahun 2021 meningkat drastis, meminta 200 orang imam dari Indonesia dengan salah satu persyaratannya hafidz 30 Juz. Alasan mereka imam-imam Indonesia pasti penebar islam yang rahmatan lil 'alamin dengan akhlak yang terpuji,” papar Menag. 

Menag berberharap para penghafal Al-Qur’an yang dihasilkan dari program beasiswa tahfizh yang diselenggarakan oleh lembaga amil zakat ini, tidak sekadar memperolah manfaat bagi dirinya sendiri, tetapi dengan ilmu dan hafalan Al-Qur’an diharapkan memberi manfaat yang lebih luas bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya.

“Para penghafal Al-Qur’an haruslah menjadi pengamal al quran, sehingga diharapkan mampu mengambil peran dalam membangun masyarakat yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” imbuhnya. [syahid/voa-islam.com]

sumber: kemenag.go.id


latestnews

View Full Version