Tokoh di Balik Lahirnya Syiah: Abdullah bin Saba’

BANDUNG (voa-islam.com) - Rabu, 19 Januari 2023, Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung melaksanakan perkuliahan keempat pada semester 2 dengan tema “Sejarah dan Doktrin Syiah”.

Kelas dilakukan di Ruang Tafsir, Masjid Istiqamah. Materi diberikan oleh Pendiri Pesantren Tamaddun Jatinangor, Ahmad Rofiqi.

“Syiah adalah golongan yang muncul setelah kematian khalifah ketiga, Utsman bin Affan ra. Kelompok ini meyakini hanya keturunan Nabi Muhammad yang pantas menjadi khalifah. Bahkan secara umum mereka tidak mengakui kepemimpinan Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan,” jelas Ahmad sebagai pembuka perkuliahan.

Ahmad juga menceritakan tentang seorang tokoh dibalik lahirnya Syiah, yaitu Abdullah bin Saba’.

“Ia merupakan keturunan Yahudi yang hijrah ke Madinah. Tokoh ini memprovokasi kaum muslimin pada masa Utsman bin Affan ra. untuk menurunkan jabatannya sebagai khalifah. Selain itu, dia juga yang melempar isu, bahwa yang sebenarnya berhak atas kekhalifahan setelah rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib dan menafikan para sahabat lain,” tutur Ahmad. 

Namun orang-orang syiah menyangkal bahwa Abdullah bin Saba’ adalah tokoh fiktif.

“Faktanya, eksistensi Abdullah bin Saba’ ada di dalam kitab-kitab ulama Syiah dan para pengikutnya, Saba’iyah. Seperti Luth bin Yahya dan Al Kisyi,” ujar Alumni Al Azhar Mesir tersebut. 

Peserta SPI, Sulton, berkomentar tentang Abdullah bin Saba’.

“Tokoh yang berhasil memprovokasi dan memecah orang islam hingga terjadi pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan r.a. Peran yang ia mainkan telah menanamkan bibit kerusakan di kalangan orang-orang munafik dan orang-orang sukuisme serta orang-orang yang di dalam hatinya berakar hawa nafsu dan keinginan-keinginan buruk lainnya,” ujarnya. 

Sebagai penutup, Ahmad mengatakan.

“Tantangan terbesar umat muslim selepas masa kepemimpinan Rasulullah SAW adalah tentang kesetiaan. Kesetiaan terhadap para khalifah, keluarga Nabi Muhammad SAW, dan kepada seluruh sahabatnya,” tutupnya. [hadiyan/syahid/voa-islam.com]