Baghdad - Tujuh tentara Amerika dan satu penerjemah terluka dalam ledakan bom saat mereka sedang berjalan keluar dari gedung di utara Irak, kata juru bicara militer Amerika hari Senin.
Serangan terjadi hari Ahad pagi di Sharqat, kota yang terletak sekitar 200 mil utara Baghdad, namun Amerika baru memberikan statemen sehari setelah insiden.
Para tentara tersebut sedang melakukan perjalanan di wilayah aman propinsi Salahuddin untuk membicarakan beberapa proyek Amerika disana, kata Lt. Sean P. Riordan, jubir militer di Baghdad. Mereka yang terluka sudah dibawa ke basis militer terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Pasukan Amerika sudah ditarik dari kebanyakan kota-kota di Irak mulai 30 Juni lalu. Namun serangan-serangan dar i kelompok perlawanan dan ledakan bom terus terjadi. Pada hari Senin, sebuah bom pinggir jalan melukai tiga polisi. Di kota Mosul utara, dua ledakan menewaskan tiga polisi dan seorang sniper menewaskan satu petugas polisi.
Beberapa hari lalu, Pemimpin Daulah Islam Irak Abu Umar Al Baghdadi mengeluarkan pernyataan bahwa serangan mujahidin akan terus berlanjut walaupun pasukan Amerika sudah ditarik dari beberapa kota. Tujuan Daulah Islam Irak adalah mengusir sepenuhnya tentara penjajah dari seluruh Irak.
Di Mosul, kendaran dilarang memasuki wilayah yang dihuni kebanyakan warga Kristen, setelah polisi mendapatkan laporan bahwa akan ada serangan bom didekat gereja-gereja, kata salah seorang polisi. Peringatan tersebut muncul sehari setalah sebuah bom meledak di lima gereja di Baghdad yang menewaskan paling tidak empat orang.
[zq/voa-islam/nyt]