View Full Version
Senin, 03 Aug 2009

Pergerakan Tentara Menghambat Gencatan Senjata SOMO Pemerintah


3 Agustus 2009 - Sebuah gerakan besar yang tidak terkordinasi dari Batalion Infanteri (IB) 46 Tentara Pemerintah Philipina di Kota Talitay, Mindanao kemarin secara jelas menghambat dan membahayakan Penghentian Serangan Militer di masyarakat yang terkena dampak konflik yang baru saja di deklarasikan oleh presiden.

Ini merupakan reaksi dari seorang Komandan Lapangan Tentara Islam Bangsa Moro (BIAF)--Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang melaporkan pertempuran penuh tiba-tiba penyebaran pasukan pemerintah.


Dia melaporkan sekitar 200 pasukan yang didukung 4 tank dan kendarraan lapis baja tiba-tiba masuk Poblacion Talitay sekitar pukul 3 pagi.


Penduduk lokal dan pasukan MILF yang sudah di peringatkan dengan pergerakan pasukan pemerintah tersebut, berfikir serangan militer  dalam waktu dekat akan secepatnya meluas ke daerah-daerah dan kota-kota yang berdekatan.

Bagaimanapun, ketika penduduk lokal menanyakan alasan penyebaran,tentara pemerintah tetap bungkam.

pasukan pemerintah masih tetap mengelilingi wilayah tersebut sampai larut malam. kata komandan lapangan, menambahkan bahwa tentara pemerintah telah memeriksa dengan curiga setiap orang yang pergi ke Masjid.


Dia bahkan mengatakan bahwa sejumlah tentara pemerintah berdiam di Masjid sementara lebih dari 60 orang tentara tinggal di pusat publacion dimana penduduk dan pengungsi juga tinggal.


Komandan MILF menuduh bahwa prajurit pemarintah melakukan sesuatu yang, di sebutnya akan mambahayakan SOMO pemerintah, karena itu, dapat di menyalahkan pada mereka.

Presiden Gloria Macapagal Arroyo mengeluarkan SOMO 27 July 2009, untuk membuka jalan bagi penerusan kembali pembicaraan negosiasi damai dengan MILF. Ketua MILF Haji Murad Ibrahim membalas dengan mengeluarkan penghentian aksi militer di seluruh wilayah yang menjadi tanggung jawab MILF.

Dalam pidato kenegaraan yang di sampaikan tanggal 27 July 2009, Presiden Arroyo mengatakan "sekarang ada sebuah prospek yang cerah untuk pembicaraan damai antara Kelompok Komunis, Pemerintah Philipina dan MILF..dan tidak ada yang lebih saya harapkan di bandingkan perdamaian di Mindanao. Itu akan menjadi sebuah berkah bagi semua orang, Muslim, Kristen dan Komunis. Itu akan menunjukkan perbedaan lain keyakinan dalam masyarakat bahwa disana akan dapat menjadi tempat yang umum untuk bisa hidup bersama dalam damai, harmonis dan kerjasama yang saling menghormati tiap pemeluk agama lainnya.


Pada 28 - 29 July, Panel Negosiasi damai mengadakan sebuah pertemuan khusus antara pemerintah Philipina dan MILF di Kuala Lumpur Malaysia.


Sebuah pernyataan bersama sebagaimana  di tandatangani oleh Ketua Panel perwakilan Pemerintah Philipina Rafael Seguis, Ketua Panel MILF Mohager Iqbal, dan Datuk Oman Bin Abdul Rajak Fasilitator Pihak Ketiga dari Malaysia, sudah dikeluarkan setelah pertemuan yang antara lain menyebutkan perlunya upaya bersama untuk mempertahankan antara SOMO Pemerintah dan SOMA MILF.

Pernyataan kebijakan dengan Panel Damai akan berbahaya jika pasukan pemerintah terus bergerak dalam formasi perang besar di wilayah yang terkena dampak konflik yang menjadi subjek SOMO pemerintah.

Penyebaran dan gerakan besar-besaran pasukan pemerintah yang tidak terkordinasi merupakan pelanggaran nyata terhadap kesepakatan yang ada terhadap penghentian permusuhan antara pemerintah dan MILF. (aa/luwaran)

 

gambar : blogspot.com


latestnews

View Full Version