View Full Version
Selasa, 11 Aug 2009

Pejabat Militer Philipina Deklarasikan Pembatalan Gencatan Senjata

10 Agustus 2009 - Seorang pejabat Militer Philipina yang berbasis di Provinsi Lanao Del Porte beberapa hari yang lalu mendeklarasikan  bahwa tidak ada Penghentian Operasi Militer (SOMO) dan gencatan bersenjata antara Pemerintah Philipina dan pasukan MILF.

pejabat militer yang di identifikasi oleh beberapa penduduk lokal sebagai kapten Baya dari Militer Philipina.

Penduduk lokal mengatakan bahwa Kapten Baya telah membuat pengumuman kepada banyak instansi di masyarakat dan di depan banyak saksi.

Presiden Gloria Macapagal Arroyo mengeluarkan SOMO di daerah yang terkena dampak konflik pada tanggal 23 July 2009, dalam posisi tawar pemerintahannya yang lemah untuk melanjutkan negoAsiasi damaiA dengan MILF.

Perselisihan sengit dan pertemuran kecil antara pasukan pemerintah dengan pasukan MILF mulai bergejolak sejak akhir tahun 2008 menyusul gagalnya penandatanganan pertama GRP-MILF MOA AD di karenakan tekanan kontroversial dari Pengadilan Tinggi Philipina.

Perselisihan sengit dan pertemuran kecil antara pasukan pemerintah dengan pasukan MILF mulai bergejolak sejak akhir tahun 2008 menyusul gagalnya penandatanganan pertama GRP-MILF MOA AD di karenakan tekanan kontroversial dari Pengadilan Tinggi Philipina.

Dalam reaksinya, seorang pemimpin politik MILF di Lanao Del Sur mengatakan "kami menemukan sebuah kelucuan dari seorang kapten militer,  menyatakan penghapusan deklarasi (SOMO) Presiden Arroyo, walaupun dia mengatakan bahwa pejabat militer seharusnya daripada terhadap proses perdamaian yang diikuti oleh Panglimanya.

Di kota Piagapo, Tangkal Munai dan Poona Piagapo, semuanya di Lanao Del Norte, pasukan AFP telah memperingatkan beberapa orang lokal dengan menangkapi (sewenang-wenang) jika mereka tidak kooperatif dan membantu menyerahkan Pasukan MILF yang menurut mereka tersangka kriminal dan pemerkosa.

Ini ancaman langsung dan pelecehan terhadap masrakat sipil oleh militer yang di duga bekerjasama dengan pemimpin pemerintahan. Ini memutuskan upaya untuk membangun kepercayaan dari masyarakat setempat pada tawaran untuk melanjutkan negosiasi, kata pejabat MILF.

Lanao Folks memyerukan kepada semua pasukan AFP yang sekarang menetap dalam masyarakat lokal dikembalikan ke posisi detasemen awal mereka agar masyarakat lokal merasa bebas dan aman, dan agar komunitas mereka tidak dimiliterisasi, katanya.

TangGal 7 Agustus 2009 sekitar jam 7.30 pagi, prajurit dari Alpha Company, Batalion Infanteri 51, dari Divisi Infanteri 1, Tentara Philipina,  melakukan gerakan tak terkoordinasi dan patroli di kota Lumbayanague, Lanao Del Sur khususnya di Barangays petatangelan, Pindolongan, Bagoa, Inged, Poctan dan  Wago.

Gerakan AFP ini yang secara jelas melanggar SOMO dan perjanjian gencatan senjata yang ada, antara GRP dan MILF, menyebabkan banyaknya peringatan untuk bersiap diantara kekuatan lokal pasukan MILF dan mengakibatkan penduduk lokal berada di dalam kegelisahan karena takut tejadinya peperangn antara kedua kekuatan bersenjata pada suatu provokasi. (aa/luwaan)


latestnews

View Full Version