View Full Version
Selasa, 18 Aug 2009

Marinir Philipina Memutilasi Jenazah Anggota MILF

Tiga jenazah pejuang MILF telah di potong-potong oleh tentara Marinir Philipina yang menyerang wilayah tersebut beberapa hari yang lalu di Barangay Baguidan, Tipo-tipo, Basilan.

Satu orang yang tewas di mutilasi adalah seorang komandan lapangan yang bertempur melawan Marinir Philipina ketika mereka menyerang posisinya dengan tiba-tiba di Sitio Kapayagan, Barangay Baguindan. Lehernya di koyak dengan pedang dan telinganya juga telah di potong.

Dua jenazah lainnya yang di mutilasi adalah anggota pasukan MILF. Mereka di ikat dalam keadaan berpelukan, beberapa bagian tubuh mereka juga telah di potong-potong, bahkan organ dalam dalam tubuh mereka juga di keluarkan dari perut.

Pasukan Batalion Tim Pendarat Marinir (MBLT) ke 10, Marinir Philipina menyerang pasukan MILF di Sitio Kapayagan, Barangay Baguindan sekitar pukul 7 pagi tanggal 12 Agustus lalu.

Serangan terhadap pasukan MILF datang beberapa jam setelah divisi Marinir lain menyerang kelompok Abu Sayyaf (ASG) di Sitio Kurellem, Barangay Silangkum, Ungkaya Pukan sekitar pukul 3 pagi pada 12 Agustus 2009 lalu.

Barangay Banguindan, Tipo-tipo di kenal sebagai daerah tempat tinggal pimpinan politik dan semua pejabat-pejabat MILF, termasuk pimpinan Angkatan Bersenjata.

Barangay Banguindan, Tipo-tipo di kenal sebagai daerah tempat tinggal pimpinan politik dan semua pejabat-pejabat MILF, termasuk pimpinan Angkatan Bersenjata. Barangay Silangkum di Ungkaya Pukan, tempat dimana pasukan Marinir pertama kali menyerang kelompok Abu Sayyaf adalah merupakan daerah tetangga Barangay Banguidan.

Serangan terhadap MILF oleh Marinir  Philipina terjadi  hampir 18 jam, dengan pertempuran sengit yang berakhir hingga larut malam.

Marinir Philipina bersikeras bahwa mereka tidak menyerang pasukan MILF, mereka mengatakan  telah berkoordiansi dengan MILF dalam melaksanakan operasi terhadap kelompok Abu Sayyaf di dekat Barangay Silangkum.

Marinir lebih lanjut mengatakan bahwa MILF ikut ambil bagian, terlibat dalam pertempuran, karena mereka memberikan dukungan kepada ASG.

Dua klaim dari Marinir yang penuh arogan telah di bantah oleh pemimpin MILF, dengan mengatakan bahwa mereka di serang secara tiba-tiba oleh Marinir setelah penyerangan terhadap ASG. Pemimpin MILF juga mengatakan bahwa tidak ada sebuah koordinsi apapun antara pihak  Marinir dengan MILF untuk menyerag ASG.

10 orang pasukan MILF tewas,  termasuk komandan  yang di mutilasi, 6 orang terluka dan 1 orang lagi masih hilang pada saat mereka menghadapi serangan Marinir tersebut.

10 orang pasukan MILF tewas,  termasuk komandan  yang di mutilasi, 6 orang terluka dan 1 orang lagi masih hilang pada saat mereka menghadapi serangan Marinir tersebut.

Menurut laporan dari daerah tersebut, terdapat 26 orang terluka dan 30 orang terbunuh dari pihak tentara pemerintah yang sebagian besar adalah anggota Marinir.

Laporan juga menyebutkan sebuah seruan kepada pasukan pemerintah terutama sekali kepada komandan tertinggi militer untuk mengedepankan proses perdamaian dengan MILF daripada menggunakan atau mengambil posisi bersama politisi dan pejabat lokal yang tidak menyetujui gencatan senjata.

MILF baru mengajukan sebuah protes terhadap serangan dan gerakan yang tidak terkoordinasi oleh Marinir Philipina kepada pasukan MILF di daerah tempat tinggal dan komunitas mereka sendiri di Barangay Baguindan, Tipo-tipo, Basilan.

"Kepada semua anggota BIAF-MILF dan seluruh bangsa Moro, pertempuran selama hampir 18 jam antara MILF dan AFP secara jelas telah melanggar gencatan senjata oleh pihak AFP dan menghapus penandatanganan SOMO pemerintah pada 23 July," kata sebuah sms dari pimpinan MILF di Basilan.

Dia juga percaya bahwa jika operasi oleh tentara pemerintah terhadap MILF di teruskan secara sembarangaaan maka akan membuat situasi menjadi serius, mudah berubah dan gampang meledak.

"Ini jelas merupakan indikasi, bahwa unsur AFP, terutama sekali  Marinir berseberangan dengan gencatan senjata di lapangan dan ini juga akan mempercepat munculnya motivasi lain yang tersembunyi. Marinir Philipina memiliki sejarah menentang pemerintah pusat,  mengingat sebuah usaha kudeta pada tahun 2006 yang bila berhasil akan membuat mereka menyalakan kembali perang terhadap MILF di Mindanao," tegasnya. (aa/luwaran)


latestnews

View Full Version