Sekretaris Departemen Pertahanan Nasional (DND) Gilberto Teodore, Jr, mengumumkan kepada media minggu ini, bahwa operasi militer di Basilan akan terus di lanjutkan meskipun selama bulan suci Ramadahan.
Hal ini tidaklah mengherankan dan tidak ada alasan untuk terkejut dengan pengumuman Teodore, sebab ini merupakan suatu hal yang biasa terjadi dalam pemerintah ini.
Walaupun tanpa adanya pendalaman informasi, catatan peperangan dan kekejaman yang di lakukan oleh tentara bersenjata Philipina (AFP) terhadap Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan orang-orang sipil Bangsa Moro, khususnya selama bulan suci bagi umat Islam, akan hidup sepanjang ingatan dan akan membuat seseorang melihat dan mengatakan deja vu.
Berikut ini adalah serangkaian serangan yang di lancarkan oleh tentara pemerintah Philipina kepada MILF dan orang-orang bangsa Moro selama beberapa tahun terakhir pada saat bulan suci Ramadhan dan hari raya 'Iedul Adha bagi umat islam :
- Pesawat-pesawat tempur AFP dan artileri membombardir pasukan MILF dan sipil non combatan ketika melaksanakan shalat 'Iedul Adha, di Kamp Badar / Umar di kota talayan, Provinsi Mindanao.
- Serangan yang sama juga terjadi ketika pemimpin MILF Ash-syahid (InsyaAllah) Syaikh Salamat Hasyim tengan menyampaikan khotbah pada pelaksanaan Shalat 'Iedul Adha di Islamic Center Buliok, Pagalungan, pesawat OV-10 membombardir dengan bom-bom yang larang oleh dunia Internasional dan tembakan artileri berat, pada 11 February 2003,
- Pada 25 September 2007, pada hari ke dua belas Ramadahan, orang-orang sipil non combatan di serang oleh tembakan artileri membabi buta Marinir Philipina di Barangay Baguindan, Tipo-tipo Basilan, di saat mereka memanen tanaman, beberapa pohon kelapa dan karet hancur begitu juga dengan beberapa orang sipil terluka. selama pembunuhan besar-besaran tersebut, pesawat-pesawat tempur AFP melayang-layang di wilayah tersebut namun tidak ada tembakan balasan.
- Pada dini hari berikutnya, hari ke 13 Ramadhan, Marinir Philipina menyerang pasukan MILF di Baguindan yang menyebabkan timbulnya beberapa korban dari kedua belah pihak.
- Di akhir tahun 2008, juga selama Ramadhan, Marinir Philipina menyerang pasukan MILF di Baguindan, Tipo-tipo Basilan yang menyebabkan dua orang sipil dan seorang pejuang MILF tewas dalam kejadian tersebut. Serangan tersebut di lakukan setelah pejuang MILF baru saja menyelesaikan shalat Dzuhur.
- Juga pada tahun lalu, selama datangnya bulan suci Ramadhan, tembakan di lepaskan oleh AFP di Mindanao, di sisi lain, tentara Philipina membakar beberapa rumah milik orang Muslim di Barangay Dungguan, Langayen dan Tapodoc Aleosan dan beberapa lagi di Barangays Pigcawayan, semuanya di provinsi Cotabato.
- Pada 8 September 2008, hari ke delapan Ramadhan, serangan udara AFP, dengan brutal telah membunuh 6 anggota keluarga Mandi, empat di antara mereka adalah anak-anak kecil di Sittio Daganding, Barangay Tee, Datu Piang Mindanao. Para korban sedang berada di perahu motor ketika tembakan di lepaskan oleh Angkatan Udara AFP. Mereka yang tewas dalam serangan itu adalah Mandy Manunggal, Aida Mande (yang tengah hamil beberapa bulan), King Mande (17 tahun), Adtayan Mande (8 tahun), Faidza Mande (3 tahun), dan beberapa orang lainnya. Ini merupakan kasus pembunuhan besar-besaran oleh AFP terhadap warga sipil.
Seruan sangat kuat dari lintas masyarakat terhadap pemerintah Philipina agar menghormati bulan suci Ramadhan dengan mematuhi gencatan senjata dengan MILF yang telah berlaku sejak 1997. Tetapi, pemerintah Philipina selalu menjawab, tidak, tidak, tidak...dor, dor, dor. (aa/lwrn)