Polisi Nasional Philipina menahan seorang pemimpin kelompok radikal Islam yang di duga sebagai bagian dari jaringan Al Qaeda dalam sebuah penyergapan di kota Marawi, Philipina Selatan.
Dinno Amor Rosalejos Pareja, yang juga di kenal sebagai Khalil Pareja dan Abu Jihad, telah di tangkap setelah polisi mengepung tempat persembunyiannya. Pareja di dakwa oleh pengadilan dengan tuduhan mengobarkan pembrontakan.
Pareja di percaya sebagai pemimpin Gerakan Rajah Solaiman (RSM), sebuah pergerakan orang-orang Kristen yang kemudian menjadi Muallaf. Gerakan Rajah Solaiman di dirikan oleh Ahmad Santos. gerakan tersebut berusaha untuk mendirikan Negara Islam di Philipina.
Pareja memegang komando kelompok tersebut setelah Santos, Feliciano De Los Reyes, dan beberapa tokoh pimpinan tertinggi lainnya di Gerakan Rajah Solaiman di tangkap selama beberapa tahun terakhir.
Latar belakang Gerakan Rajah Solaiman (RSM)
Gerakan Rajah Solaiman adalah merupakan sebuah kelompok kecil namun mematikan yang memperluas kemampuan kelompok pejuang Islam di Philipina. Kelompok ini diduga bertanggung jawab di balik beberapa serangan mematikan di Philipina.
Meskipun kekuatannya di perkirakan kurang lebih 30 anggota, Gerakan Rajah Solaiman punya perhatian khusus merekrut orang-orang katholik yang memeluk agama Islam di Manila yang beraliran Islam Salafi. Perekrutan ini sangat baik sehingga mampu menembus dan menyusup ke daerah Non Muslim Philipina, termasuk Luzon, tanpa membuka rahasia aksen selatan atau penampilan etnis mereka.
Meskipun kekuatannya di perkirakan kurang lebih 30 anggota, Gerakan Rajah Solaiman punya perhatian khusus merekrut orang-orang katholik yang memeluk agama Islam di Manila yang beraliran Islam Salafi. Perekrutan ini sangat baik sehingga mampu menembus dan menyusup ke daerah Non Muslim Philipina, termasuk Luzon, tanpa membuka rahasia aksen selatan atau penampilan etnis mereka.
Gerakan Rajah Solaiman memperluas kemampuan Kelompok Abu Sayyaf dalam operasi serangan skala besar di luar dan melampaui kepulauan Jolo, Sulu, dan Mindanao. Wilayah tradisional bagi orang-orang Muslim di Philipina.
Bersama dengan Kelompok Abu Sayyaf (ASG), Gerakan Rajah Solaiman di tuduh bertanggung jawab terhadap serangn Super Ferry 14 di tahun 2004 yang menewaskan 116 orang. Pengeboman ferry tersebut merupakan serangan laut terburuk dalam beberapa tahun terkhir. kedua kelompok ini juga bekerja sama dalam melaksanakan pengeboman di hari Valentine yang menyebabkan 16 orang terbunuh.
Anggota Gerakan Rajah Solaiman juga di tuduh terlibat dalam beberapa rancana pengeboman yang menargetkan tokoh-tokoh penting, termasuk juga sarana umum Manila, kawasan wisata dan Kedubes Amerika Serikat di Manila.
Amerika Serikat langsung menargetkan Gerakan Rajah Solaiman. pada Juni 2008, Departemen Keuangan Amerika memasukkan Gerakan Rajah Solaiman dan tujuh pemimpinnya ke dalam Daftar Khusus Teroris Internasional. Gerakan Rajah Solaiman memiliki hubungan dekat dengan jaringan Kelompok Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah, kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda di wilayah Asia Tenggara.
Gerakan Rajah Solaiman "meneriman pelatihan, dana, dan bentuan operasional dari Kelompok Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah, " siaran pers Departemen Keuangan menyatakan. Sebagai imbalan, Gerakan Rajah solaiman menyediakan mata-mata lapangan dan sebuah kelompok perekrutan poternsial kepada Kelompok Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah.
Kelompok ini mulai menerima dana dari sumber-sumber pribadi Saudi yang menyalurkan dana melalui lembaga-lembaga amal di Philipina di mulai tahun 2004, Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan. "antara tahun 2002 dan akhir 2005, donatur Saudi dan juga setidaknya seorang donatur yang tinggal di Philipina juga memberikan sumbangan kepada RSM (Rajah Solaiman Movement) untuk kamp-kamp pelatihan dan operasi perencanaan serangan.
Pemerintah Philipina telah lama memerangi pejuang-pejuang kemerdekaan seperti Front pembebasan Islam Moro (MILF) dan Front Pembebasan Nasioanl Moro (MNLF) di bagian Selatan negara tersebut. Kelompok Abu Sayyaf dan Jamaah Islamiyah di ketahui berlindung kepada kedua kelompok besar pejuang kemerdekaan islam tersebut. (aa/tlwj)