View Full Version
Rabu, 26 Aug 2009

Bom Meledak di Restoran Thailand Melukai 42 Orang

Sebuah bom berdaya ledak tinggi menghancurkan sebuah restoran yang penuh dengan pejabat pemerintah di provinsi Selatan Narathiwat pada hari Selasa 25 Agustus 2009, melukai sedikitnya 42 orang, kata militer.

Ledakan terjadi sekitar pUkul 12.30, yang merupakan serangan paling serius selama berbulan-bulan dalam peperangan yang melanda provinsi yang berbatasan dengan Malaysia, dimana kekerasan separatis pejuang Islam telah berkobar selama lebih dari lima tahun.

50 kilogaram bahan peledak yang di sembunyikan di sebuah truck pic-up Toyota curian dan meledak saat jam sibuk makan siang di pusat kota Narathiwat.

"Ini sangat menakutkan, kami memiliki inforamsi bahwa pejuang Islam akan meningakatkan serangan dalam skala yang besar," kata Letnan Jenderal Pichet Wisaichorn Komandan Militer Wilayah Selatan kepada wartawan.

 "Ini sangat menakutkan, kami memiliki inforamsi bahwa pejuang Islam akan meningakatkan serangan dalam skala yang besar," kata Letnan Jenderal Pichet Wisaichorn Komandan Militer Wilayah Selatan kepada wartawan.

Dia mengatakan bahwa tujuh dari 42 orang yang terluka saat ledakkan dalam kondisi kritis, kebanyakan korban adalah pejabat pemerintah beragama Budha dan termasuk kepala pemerintahan setempat.

Polisi dan pekerja penyelamat bergegas membawa yang terluka ke rumah sakit.

Waktu serangan yang terjadi hanya sesaat setelah awal bulan puasa Ramadahan adalah "sangat menarik," kata Sunai Pashuk, seorang pengamat dari Hak Asasi Manusia di Thailand.

Dia mengatakan Ramadhan ini "ditandai dengan kekerasan" sejak hari pertama. Sepanjanga akhir pekan, delapan orang termasuk dua orang tentara dan tiga orang paramiliter tewas oleh para pejuang islam Patani.

Lebih dari 3,700 orang telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka sejak peperangan pertama meletus pada Januari 2004, di pimpin oleh pejuang bayangan yang tidak pernah secara terbuka menyatakan tujuan mereka.

Serangan terlihat meningkat baru-baru ini di provinsi Selatan yang jauh dari pemerintahan pusat, banyak penembakkan yang terjadi juga melibatkan dua pihak yaitu orang Budha dan Islam. Di samping itu ada juga pembunuhan yang mengerikan seperti penyaliban dan pemenggalan kepala.

Pada bulan Juni, laki -laki bersenjata menyebu masuk ke dalam masjid di provinsi Narathiwat, menewaskan 11 orang ketika mereka sedang melaksanakan Shalat Isya.

 

Pada bulan Juni, laki -laki bersenjata menyebu masuk ke dalam masjid di provinsi Narathiwat, menewaskan 11 orang ketika mereka sedang melaksanakan Shalat Isya.

Meskipun tidak ada laporan korban jiwa dalam ledakan mematikan Selasa kemarin, itu merupakan serangan bom terbesar di Selatan sejak dua ledakan bersamaan yang menewaskan satu orang dan melukai 70 orang lainnya pada bulan November lalu di Narathiwat.

Empat provinsi di Thailand Selatan merupakan daerah otonomi Kesultanan Muslim Melayu sebelum di rampas oleh kerajaan Budha Thailand pada tahun 1902, yang memicu ketegangan selama puluhan tahun.(aa/bp)


latestnews

View Full Version