Ketua baru Taliban Pakistan mengancam akan menyerang balik Amerika atas syahidnya pemimpin Taliban Baitullah Mehsud akibat serangan udara pesawat Predator awal bulan lalu. Salah satu pemimpin Taliban lain, Wali-ur Rehman juga menyatakan dukungannya kepada Hakemullah dan ia mengatakan "Saya sendiri dan seluruh anggota Taliban menyatakan dukungan terhadap pemimpin baru Taliban Pakistan Hakemullah Mehsud, ia merupakan pemimpin baru kami sekarang". "Semua Taliban bersatu, tidak ada perbedaan diantara kami... Kami akan melanjutkan perjuangan kami terhadap musuh kami dan musuh utama kami adalah Amerika dan semua yang mendukung Amerika dan memusuhi Muslim".
"Kami akan melakukan balas dendam secepatnya", kata Hakemullah Mehsud, pengganti Baitullah Mehsud untuk memimpin Taliban Pakistan, ia mengatakan hal tersebut didepan para jurnalis. "Kami akan memberikan balasan atas serangan drone-drone Amerika ini".
Taliban menyatakan Baitullah akhirnya meninggal tanggal 23 Agustus kemarin, setelah menderita luka sejak 5 Agustus akibat serangan udara Drone Amerika yang juga menewaskan istri keduanya. Hakemullah dan Baitullah merupakan saudara sepupu. Sebelumnya Hakemullah sudah dipercaya sebagai orang kepercayaan Baitullah semasa hidupnya.
Hakemullah adalah salah satu komandan militer Taliban yang mempunyai kemampuan memimpin serangan-serangan skala besar. Pasukannya berada dibalik sukses penangkapan besar-besaran tentara Pakistan pada saat tentara Pakistan tersebut sedang mengawal jalannya suplai pengiriman milik NATO di Afghanistan yang melewati Khyber dan Peshawar.
Hakemullah juga dekat dengan kelompok pejuang Punjab seperti Lashkar e-Jhangvi, Jaish-e-Muhammad dan Al Qaeda. Dan ia juga dekat dengan anggota-anggota Taliban yang berada di wilayah-wilayah kesukuan.
Lashkar-e-Jhangvi adalah kelompok pejuang anti-Syiah yang aktif di Pakistan, kelompok ini disebut sebagai uratnya Al Qaeda dan Taliban di Pakistan.
Sedang Jaish-e-Muhammad adalah kelompok pejuang yang berbasis di Punjab, dibentuk untuk berjihad melawan tentara kafir India di Kashmir.
Disebutkan kelmpok-kelompok tersebut kemudian bergabung dan menjadi nama Fedayeen-e-Islam, mereka yang bertanggung jawab atas serangan bom di hotel Marriot Islamabad pada September 2008, juga serangan mematikan terhadap kantor polisi di Lahore, Maret 2009, dan pada Juni 2009 kemarin mereka melakukan serangan bom spektakuler di Hotel Pearl Continental. Kelompok-kelompok ini yang akan membuat polisi dan militer Pakistan semakin kerepotan.
[zq/voa-islam/