View Full Version
Jum'at, 28 Aug 2009

Identifikasi Tersangka Bom Mobil Thailand Lewat CCTV

Polisi Thailand memburu dua orang tersangka yang di duga meletakkan bom mobil yang melukai 42 orang  di distrik Muang Narathiwat, Selasa lalu.

Kemarin polisi juga menahan dua orang tersangka yang datang untuk memeriksa lokasi ledakan.

Peera Poompichet, Komandan Pusat Operasi Kepolisian yang bertanggung jawab atas tiga Provinsi perbatasan Selatan yaitu Narathiwat, Patani dan Yala, mengidetifikasi salah seorang yang di cari adalah Amran Ming, 28.

Polisi percaya Amran Ming adalah pemimpin lokal Kumpulan Runda Kecil, kelompok pejuang Patani di Tambon Ngo Bang Sato di distrik Rangae, Narathiwat.

Cuplikan dari empat kamera CCTV di lokasi ledakkan menunjukkan Amran terlihat disitu, polisi juga telah mengeluarkan surat perintah penagkapannya, kata Letnan Jenderal Peera.

Amran juga di buru sehubungan dengan penyergapan sebuah kendaraan yang membawa guru-gur Budha di distrik Rangae pada tanggal 2 Juni, yang menyebabkan dua orang tewas dan seorang terluka dalam serangan tersebut.

Ia juga di curigai terlibat dalam penyergapan lain dan sebuah serangan bom mobil dekat kantor polisi di distrik Yi-Ngo dekat Narathiwat pada 7 Juni lalu yang menewaskan dua orang dan 31 lainnya terluka.

Jenderal polisi Peera mengatakan perburuan menjadi sulit karena tersangka orang yang terlatih dan siap untuk mati.

Jenderal polisi Peera mengatakan perburuan menjadi sulit karena tersangka orang yang terlatih dan siap untuk mati.

Seorang sumber polisi mengatakan para tersangka yang di cari karena peledakan bom mobil pada hari Selasa bisa jadi sama dengan kelompok yang di menembak mati Arun Sirirangse, 46 tahun, Pejabat Departemen pertanahan, di distrik Bacho Narathiwat pada 5 Agustus. Amran di duga sebagai orang yang menembak Arun.

Peyerang membawa truck hijau pick-up milik Amran, yang di cat warna emas dan menggunakannya sebagai serangan bom di dekat restoran Suan Kluay pada Selasa, kata sumber tersebut.

Mereka juga menggunakan telepon selularnya dan menggunakannya sebagai detonar dengan kartu SIM lain. Polisi telah melacak lokasi ponsel dan memburu para tersangka tersebut.

Polisi percaya bahwa kedua tersangka yang di ambil kemarin  di dekat lokasi ledakan sebagai pengikut Amran.

Perdana Menteri Abhisit dan Wakil Menteri Dalam Negeri  Sanneam kemarin mengatakan serangan teroris di Selatan jauh tersebut lebih dasyat dari yang di bayangkan.
 
Abishit mengatakan pihak intelijen melaporkan telah meyimpulkan bahwa akan ada lebih banyak lagi kekerasan pada bulan suci Ramadhan yang di mulai hari Jum'at.

Rabu kemarin di Yala, sebuah bom yang di kubur di bawah sebuah jalan di distrik Bannang Seta  menghancurkan kendaraan lapis baja yang sedang lewat namun keenam orang tentara di dalamnya tidak terluka. (aa/bp)


latestnews

View Full Version