Pemimpin Pejuang Filipina Tidak Akan Diserahkan ke Pemerintah
Sultan Kudarat - Pemimpin pejuang Muslim di Filipina selatan hari Sabtu kemarin menyatakan kelompoknya tidak akan menyerahkan dua komandan mereka kepada pemerintah Filipina, walaupun mereka dituduh telah melancarkan serangan berdarah tahun lalu.
Bagaimanapun, Murah Ibrahim, kepala MILF mengatakan kelompoknya masih mau jika akan dilaksanakan pembicaraan damai dengan pemerintah.
Berbicara dari markas MILF di luar kota Cotabato di selatan negeri, Ibrahim mengatakan kelompoknya tidak akan menuruti pemerintah Filipina yang meminta para gerilyawan untuk menyerahkan dua komandan mereka bernama Ameril Umbrakato dan Abdulrahman Macapaar, keduanya disalahkan atas serangan-serangan yang terjadi di selatan pulau Mindanao pada bulan Agustus, 2008.
"Tidak mungkin kami menyerahkan mereka. Pemerintah telah membuatkan kasus terhadap mereka berdua tapi kami tidak menganggapnya sebagai sebuah kasus atau masalah", kata Ibrahim kepada AFP.
Ia mengatakan seharusnya disana dilakukan investigasi atas insiden oleh pihak ketiga dan jika mereka berdua terbukti melanggar hukum "maka kami akan memberi mereka sanksi sesuai dengan hukum kami sendiri".
Walaupun bersikap tegas seperti ini, namun Ibrahim mengatakan jika MILF masih bersedia untuk melakukan pembicaraan damai dan menandatangani perjanjian dengan pemerintah Filipina hari Rabu, mereka memperbolehkan broker (perantara) pembicaraan damai untuk terlibat dalam negosiasi untuk mengakhiri kekerasan selama dua dekade di wilayah selatan negeri tersebut.
[voa-islam/news.asia]