Malaysia (voa-islam) - Noordin M Top sudah dimakamkan kemarin sore, Jum'at (2/10/09) di pemakaman Islam Kampung Melayu, Pontian Besar Kiri, Johor Bahru, Malaysia. Kurang lebih 15 hari setelah gugurnya oleh timah panas Densus 88, di Solo, Jawa Tengah. Ada sekitar 2000 orang yang hadir mengiringi penguburannya.
Sebuah kenyataan, di sebagian kalangan, Noordin digelari sebagai mujahid, dan kematiannya oleh sergapan Densus 88 sebagai kesyahidan. Tak aneh ketika jenazah tiba di masjid Jamiek Nurul Iman, di Kampung Melayu, Pontian Besar Kiri, Johor Bahru untuk dishalatkan, para jama'ah menyambutnya dengan teriakan takbir "Allahu Akbar". Hampir tak berbeda dengan kawan-kawannya yang telah gugur di Indonesia.
Tak aneh ketika jenazah tiba di masjid Jamiek Nurul Iman, untuk dishalatkan, para jama'ah menyambutnya dengan teriakan takbir. Hampir tak berbeda dengan kawan-kawannya yang telah gugur di Indonesia.
Usai dishalatkan, jenazah kemudian dimasukkan kembali ke mobil untuk dibawa ke kuburan yang letaknya sekitar 300 meter.
Pemakaman Islam Kampung Melayu, Pontian Besar Kiri, Johor Bahru, yang berada di belakang rumah orang tua Noordin, dipilih oleh keluarga untuk kuburan sang bomber. Dan di kuburan ini kedua orang tua Noordin dimakamkan. Sebulan lalu abangnya yang nomor satu meninggal dan dikuburkan di sini juga.
Ada sekitar 300 orang yang hadir di kawasan kuburan Noordin namun jika hingga jalan ke luar sekitar 2.000 orang hadir, termasuk keluarga, tetangga, dan teman-temannya. Sekitar 50 orang polisi ikut mengamankan pemakaman itu.
Ada sekitar 300 orang yang hadir di kawasan kuburan Noordin namun jika hingga jalan ke luar sekitar 2.000 orang hadir mengiringi penguburan sang bomber.
Peti jenasah Noordin sempat dibuka. Keluarga dan beberapa wartawan diberikan kesempatan untuk mengambil fotonya. Setelah itu, istrinya meletakkan tanah di dalam peti. Jenazah Noordin dimasukan ke liang kubur bersama petinya kemudian diuruk dengan tanah.
Usai dikuburkan seorang imam membacakan do`a didampingi beberapa keluarga Noordin. Setelah membaca do`a, upacara penguburan selesai dan massa kemudian bubar. Tak ada pidato terakhir dari keluarga. (PurWd/voa-islam)