View Full Version
Rabu, 04 Nov 2009

Taliban Juluki Karzai 'Presiden Boneka' utusan Barat!

Mujahidin Taliban menyebut Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, sebagai 'Presiden Boneka', setelah pelantikannya kembali menjadi Presiden Afghanistan untuk waktu lima tahun lagi tanpa melalui Pemilu, Taliban menuduh Barat sengaja membuat keputusan membatalkan Pemilu putaran kedua tersebut.

"Pembatalan putaran kedua Pemilu menunjukkan keputusan bagi masa depan Afghanistan dibuat oleh Washington dan London, yang pengumumannya dibuat di Kabul,” demikian ujar jurubicara sayap pejuang Taliban.

Karzai memenangkan Pemilu tanpa berkeringat dengan dukungan Barat dan sekutunya. Setelah terpilih untuk kedua kalinya memimpin Afghanistan, Karzai kabarnya akan mendeklarasikan "Persatuan dan Perdamaian."

Karzai dianggap memiliki modal besar karena sejumlah negara Barat telah menunjukkan dukungannya,  di antaranya Amerika dan Inggris. Barat mengacungi jempol karena dianggap dapat memerangi pemberontak Pasthun yang menguasai kawasan Selatan dan Timur.

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengingatkan agar Afghanistan segera membangun kekuatan militer dan kepolisian untuk menjaga keamanan negara. "Inggris akan  membantu membangun keamanan Afghanistan," ucap Brown.

Tak ketinggalan, sekutu terdekat Afghanistan, Amerika Serikat tak hanya memberikan ucapan selamat yang disampaikan Obama melalui telepon, tetapi juga akan menggelontorkan bantuan Rp 67 miliar dan mengirimkan serdadu tambahan sebanyak 42 ribu.

Satu-satunya rival Karzai, mantan Menlu Afghanistan, Abdullah Abdullah mundur. Sebelum ini, Abdullah mengundurkan diri karena menuding proses pemilu tidak fair. Abdullah ingin pemilu dibatalkan.

"Ini bukan pemilu yang diharapkan rakyat," kata Abdullah beberapa waktu lalu. "Saya akan meneruskan agenda reformasi dan perubahan," lanjutnya (dbs/hdytl)


latestnews

View Full Version