View Full Version
Selasa, 24 Nov 2009

MILF Kutuk Pemenggalan Kepala Korban di Mindanao

 

 

Mindanao (voa-islam.com) - "Pemenggalan adalah aksi barbar yang tidak bisa diampuni masyarakat. Aksi ini menyakiti hati nurani dan patut mendapat kecaman dari setiap orang yang berakal."

Demikian komentar Muhammad Ameen, sekretaris presiden MILF, menanggapi laporan penculikan, pembunuhan dan pemenggalan kepala banyak korban di Masalay, Amputuan, Mindanao sekitar pukul 10 pagi pada hari senin (23/11).

Jumlah korban tewas sekitar 43 orang terbunuh, 13 orang di antaranya wanita, termasuk 2 orang pengacara Kristen, dan 34 wartawan. Mereka menemani istri Wakil Walikota Buluan, Mindanao, Toto Mangudadatu yang mengajukan surat-surat suaminya untuk pencalonan gubernur Mindanao. Istri Wakil Walikota sendiri, termasuk diantara mereka yang tewas.

pemerintah bertanggung jawab atas kejahatan yang terjadi secara teratur ini. Sistem demokrasi tidak hanya bertentangan dan memecah-belah, tetapi juga menyebabkan korupsi turun-menurun

Aksi brutal yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata yang diperkirakan berjumlah 60 orang, terkait pencalonan gubernur di Mindanao.

"Ini merupakan pembunuhan masyarakat sipil yang mengerikan. Pelakunya harus dihukum," tegasnya. Meski demikian, Ameen meminta kepada para politisi terkait untuk bersabar dan bersikap tenang.

Ameen juga menyalahkan sistem politik di Philipina. Menurutnya, pemerintah bertanggung jawab atas kejahatan yang terjadi secara teratur ini. Sistem demokrasi tidak hanya bertentangan dan memecah-belah, tetapi juga menyebabkan korupsi turun-menurun di masyarakat, setelah politisi menghabiskan begitu banyak uang untuk kampanye. [aa/lwrn]

 


latestnews

View Full Version