View Full Version
Kamis, 26 Nov 2009

Pemimpin Taliban Tolak Negoisasi dengan Amerika

Pesan tersebut juga berisi kecaman kepada para milisi suku yang dibentuk Amerika untuk memerangi Taliban di wilayah selatan dan timur Afghanistan.

Pemimpin Taliban Mullah Muhammad Umar menyangkal adanya negosiasi dengan Amerika dalam pesan khotbah Iedul Adha nya kepada seluruh Muslim. Dalam pesan ini Mullah Umar juga menyebut kekalahan pasukan asing dalam perang di Afghanistan dan mengatakan rakyat Afghan tidak akan setuju dengan segala pembicaraan untuk memperpanjang kehadiran pasukan asing di negeri itu.

"Para penjajah tidak menginginkan negosiasi yang menjamin kemerdekaan Afghanistan dan untuk mengakhiri invasi mereka, namun mereka menginginkan negoisasi yang akan memperpanjang proses jahat dari kolonialisasi dan pendudukan mereka", kata Umar dalam pesan itu.

"Bagaimanapun, rakyat Afghanistan tidak akan menyetujui segala negosiasi yang akan memperpanjang legitimasi kehadiran para penjajah di negeri kami yang tercinta".

Mullah Umar sebelumnya memimpin pemerintah Taliban yang dijatuhkan Amerika saat dimulai invasi di negeri tersebut tahun 2001. Ia tidak kelihatan selama beberapa tahun ini di Afghanistan. Pejabat Afghanistan mengklaim Umar berada di Pakistan.

"Mereka yang menjajah negeri kami dan menjadikan rakyat kami sebagai sandera, ingin menggunakan tipu daya dengan negosiasi seperti yang mereka lakukan dalam drama pemilu di Afghanistan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan kolonial mereka" kata Umar dalam pesan Iedul Adha tersebut.

Pesan Umar tersebut diposting dalam website yang biasanya digunakan Taliban untuk menyampaikan pesan mereka dan Taliban juga mengirimkan e-mail kepada para jurnalis menggunakan alamat yang sudah biasanya digunakan Mullah Umar mengirim pesan-pesan.

"Kenyataan yang terjadi di Afghanistan mengindikasikan bahwa Amerika dan aliansinya akan menghadapi kekalahan yang tidak akan bisa mereka alihkan dengan penambahan pasukan maupun strategi mereka yang tidak masuk akal tersebut", kata Umar dalam pesan itu.

"Penduduk yang kalian pilih untuk kalian perangi ini mempunyai kehormatan membongkar kekaisaran arogan, orang-orang ini, yang sebelumnya telah menghapuskan dua kekaisaran - Inggris dan Rusia dari peta dunia", lanjut Umar dalam pesan tersebut.

"Lebih baik kalian tinggalkan jalur militer kalian dan segera akhiri saja pendudukan di Afghanistan".

Umar dalam pesan tersebut kembali menyalahkan pasukan Amerika dan NATO karena membunuhi warga sipil dalam operasi militer mereka dan mengatakan negera-negera tersebut bersalah atas kejahatan kemanusiaan atas penganiayaan para tahanan.

Juga dikatakan kepada Organisasi Islam di Negeri itu untuk melindungi penduduk Afghan dari kejahatan kemanusiaan yang dilakukan pasukan internasional di Afghanistan.

Pesan tersebut juga mendesak rakyat Afghanistan untuk memutuskan segala hubungan dengan "antek pemerintahan Kabul" yang digawangi presiden Hamid Karzai.

[voa-islam/AKI]


latestnews

View Full Version