View Full Version
Senin, 14 Dec 2009

MILF Bantah Terlibat Pembobolan Penjara Basilan

Basilan - Front Pembebesan Islam Moro (MILF) dengan keras membantah keterlibatan mereka dalam pembobolan penjara di kota Isabela, Basilan, dinihari kemarin.

Eid Kabalu, juru bicara militer MILF dalam sebuah wawancara mengatakan, MILF tidak ada hubungannya dengan pembobolan di penjara rovinsi kota Basilan.

Menurut laporan, puluhan orang besenjata tidak dikenal dengan paksa masuk kepenjara sekitar pukul 2 pagi. Sekitar 31 orang tahanan telah melarikan diri selama pembobolan penjara tersebut, salah seprang dari mereka adalah komandan Dan Asnawi alias Laksaw, pejabat militer tertinggi kedua MILF di  Basilan.

Pihak berwenang pemerintah menuduh dan menyalahkan pasukan MILF sebagai kelompok yang berada di balik pembobolan penjara besar-besaran tersebut.

Namun Kabalu menjelaskan bahwa hanya komandan Asnawi yang berada diantara mereka yang lari, walaupun dia menunujuk Long Sulaiman sebagai komandan lelaki bersenjata yang memaksa masuk ke penjara.

Kabalu mengatakan Asnawi hanya mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk melarikan diri. Target sebenarnya dari operasi penyelamatan itu adalah tahanan Abu Sayyaf, katanya.

Kabalu mengatakan Asnawi hanya mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk melarikan diri. Target sebenarnya dari operasi penyelamatan itu adalah tahanan Abu Sayyaf, katanya.

Mengatakan sebuah penyelidikan internal oleh MILF sedang berlangsung, kabalu meminta Asnawi untuk menghubungi pemimpinan MILF.

Beberapa orang dari tawanan yang kabur, termasuk komandan Asnawi, telah dihukumm atas dugaan beberapa pembunuhan yang berhubungan dengan pemenggalan 10 tentara marinir Phillipina selama pertempuran antara tentara pemerintah dan pejuang MILF di Barangay Guinanta di Albarka, Basilan 10 juli 2007.

Sebuah fakta independen penyelidikan menyimpulkan terhadap insiden 10 juli 2007 menemukan bahwa pasukan MILF dan Komandan Dan tidak terlibat dalam pemenggalan terhadap para marinir tersebut.

Pembobolan penjara tersebut menyebabkan 3 orang termasuk seorang lelaki bersenjata tewas dalam aksi tersebut.

Laksaw Asnawi telah ditahan oleh unsur Polisi Nasional Philipina (PNP) pada 7 november 2009, ketika sudah naik pesawat penumpang di bandar udara kota Zamboanga.

Laksaw Asnawi dan istrinya dalm perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekkah ketika ditangkap dengan tuduhan pembunuhan berantai yang berhubungan dengan pemenggalan para mariniir.

Penahanan Asnawi ini merupakan pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata antara pihak pemerintah Philipna dengan MILF. (aa/lwrn)

Baca berita terkait:

Mujahidin Serbu Penjara Filipina Bebaskan 31 Gerilyawan


latestnews

View Full Version