View Full Version
Sabtu, 09 Jan 2010

Tentara Vietnam gunakan Explosive Untuk Hancurkan Salib di Hanoi

Hanoi - Salib di pemakaman Gereja Paroki Dong Chiem Hanoi Vietnam diledakkan dengan bahan peledak Rabu (06/12) kemarin. Jemaat yang datang ke lokasi setelah mendengar ledakan keras itu dipaksa mundur dan dipukuli oleh polisi. Dua pemuda terluka dan dibawa pergi, tetapi tidak diketahui berapa banyak lainnya terluka.

Press release oleh Keuskupan Agung Hanoi tentang kejadian tersebut terbaca hampir seperti buletin perang. "Polisi menyerang paroki hari ini, di pagi hari, ketika pendeta dan asisten pastor berada di retret tahunan di Kantor Uskup Agung. Diperkirakan 500 orang anggota keamanan bersenjata lengkap terdiri dari polisi dan sejumlah besar anjing terlatih dikerahkan di daerah tersebut untuk melindungi unit tentara militer yang menghancurkan sebuah salib besar yang didirikan di atas batu di dalam pemakaman paroki, "kata pernyataan itu.

..Diperkirakan 500 orang anggota keamanan bersenjata lengkap terdiri dari polisi dan sejumlah besar anjing terlatih dikerahkan di daerah tersebut untuk melindungi unit tentara militer yang menghancurkan sebuah salib besar yang didirikan di atas batu di dalam pemakaman paroki, "kata pernyataan itu..

Serangan dimulai pada pukul 3 pagi dengan penggunaan bahan peledak. "Ketika mendengar ledakan, jemaat bergegas ke situs untuk melindungi salib tapi mereka dihentikan oleh polisi yang mencoba untuk mengusir mereka kembali," kata Pastor paroki Chiem Dong Fr. Joseph Nguyen Van Huu.

Paroki melaporkan bahwa mereka ditembak dari jarak dekat dengan tabung gas air mata ketika mereka berlutut berlutut berdoa dan meminta polisi untuk menghentikan menghancurkan salib mereka. Sebagian bahkan dipukuli dengan tongkat.

Jumlah pasti orang yang terluka dalam bentrokan dengan polisi belum dilaporkan.

Serangan serupa terjadi di paroki Bau Sen di Keuskupan Vinh. Pada tanggal 5 November tahun lalu, polisi anti huru-hara dan sebuah buldoser digunakan untuk menghapus sebuah patung Bunda Maria dari pemakaman Katolik. (speronews)


latestnews

View Full Version