Mindanao (Voa-islam.com) - Pasukan dari kepolisian Philipina kembali menemukan persembunyian amunisi dalam jumlah yang sangat besar dalam sebuah penggerebekan Rabu (20/01) kemarin di provinsi selatan Philipina, Mindanao, dimana pasukan keamanan terus melakukan pencarian senjata ilegal yang dimiliki oleh klan politik yang sangat berkuasa di wilayah tersebut yang terkait dengan pembunuhan brutal sedikitnya 57 orang tahun lalu.
Pasukan kepolisian, didukung oleh pasukan angkatan darat mengerebek sebuah rumah di kota Shariff Aguak yang dimiliki oleh Salik Santiago, yang merupakan mertua dari tersangka pembantai Andal Ampatuan Jr, walikota dari kota Datu Unsay di Mindanao, salah satu dari lima provinsi di bawah wilayah otonomi muslim.
"Kami telah menemukan banyak amunisi, peluru untuk senapan otomatis, senapan mesin, senapan laras panjang bahkan amunisi bagi senjata-senjata peluncur granat. Ini merupakan bagian dari kampanye terus-menerus kami untuk mengumpulkan semua senjata ilegal di Mindanao dan tempat-tempat lain di wilayah ini, kata Senior Superintendent Bienvenido Latag, kepala polisi wilayah tersebut.
..Klan Ampatuan memiliki pasukan tersendiri yang termasuk dalam "Organisasi Relawan Sipil" (CVO) atau Angkatan Bersenjata Sipil Unit Geographical (CAFGU)," dan persenjatai seperti halnya tentara reguler Philipina. Menurut khaled Musa, wakil ketua Komite Informasi MILF, mereka bukan bagian dari pejuang Islam Moro dan justru di ciptakan oleh angkatan bersenjata Philipina (AFP) untuk memerangi para pejuang Islam Moro..
Polisi juga menemukan surat izin senjata dari Andal Ampatuan Jr di rumah tersebut. Belum diketahui jika dia pemilik dari senjata tersebut. Politisi tersebut sekarang ini sedang ditahan di markas pusat Biro Penyelidik Nasional di Manila dan menghadapi tuntutan pembunuhan berantai yang diajukan oleh keluarga dan kerabat para korban pembantaian.
Latag mengatakan pasukan keamanan melanjutkan pencarian senjata-senjata ilegal di Mindanao dimana lebih dari seribu senjata artileri berat dan ringan dan ratusan ribu amunisi telah di temukan di Shariff Aguak setelah terjadinya pembantaian.
Senjata-senjata artileri tersebut diyakini dimiliki oleh klan Ampatuan, yang di kepalai oleh Andal Ampatuan Sr. gubernur Mindanao, dan termasuk anaknya Zaldy Ampatuan, walikota wilayah tersebut yang kini juga di tahan karena dikaitkan dengan pembunuhan brutal yang terjadi.
Klan Ampatuan, disamping merupakan klan politik terkuat dan paling ditakuti di Mindanao, pimpinannya, Ampatuan Sr juga merupakan sekutu terdekat dari presiden Philipina Gloria Macapagal Arroyo di Mindanao. Klan Ampatuan memiliki pasukan tersendiri yang termasuk dalam "Organisasi Relawan Sipil" (CVO) atau Angkatan Bersenjata Sipil Unit Geographical (CAFGU)," dan persenjatai seperti halnya tentara reguler Philipina. Menurut khaled Musa, wakil ketua Komite Informasi MILF, mereka bukan bagian dari pejuang Islam Moro dan justru di ciptakan oleh angkatan bersenjata Philipina (AFP) untuk memerangi para pejuang Islam Moro. (me)
(me)