MOGADISHU (voa-islam.com): Ratusan pejuang Islam Somalia yang tergabung dalam gerakan Al Shabaab terus mengaliri kota Mogadishu dengan artileri dan truk bersenjata, kata para saksi mata.
Para penduduk setempat telah mengungsi karena khawatir pertempuran antara Al Shabaab dan pasukan pemerintah tersebut berimbas kepada mereka.
Al Shabaab sudah mengontrol begitu banyak kota di Mogadishu dan Somalia selatan. Namun, pemerintah baru-baru ini telah berjanji akan melancarkan serangan ofensiv untuk mengambil alih kontrol negara.
Reporter BBC Mohammade Olad Hasan yang berada di Mogadishu mengatakan Al Shabaab juga berjanji akan terus melawan pemerintah.
Para pejuang yang datang dari daerah selatan akan mulai bergabung dengan ratusan pejuang lainnya yang sudah berada di Mogadishu.
Pada hari Rabu kemarin, tentara Uni Afrika menembakkan roket-roket ke daerah yang dikuasai Al Shabaab, menurut koresponden BBC serangan ini menewaskan paling tidak 10 warga sipil.
Dalam insiden terpisah, polisi mengatakan enam tentara pemerintah terbunuh setelah terlibat baku tembak dengan Al Shabaab.
Baku tembak dan serangan roket sangat umum terjadi di kota, dan penduduk sipil pun turut terbubuh di kedua belah sisi, baik yang tinggal di wilayah yang dikuasai Al Shabaab maupun yang dikuasai tentara pemerintah.
Pemerintah transisi yang didukung tentara Uni Afrika dan didanai PBB hanya menguasai sebagian kecil wilayah di ibukota, selain itu dikuasai oleh pejuang Al Shabaab.
Perang dan kekerasan di Somalia sudah berlangsung selama 20 tahun dan negeri ini sudah tidak memiliki pemeritah yang resmi dan kredibel sejak 1991.
[bbc]