View Full Version
Sabtu, 13 Mar 2010

MILF : Perjanjian Damai akan Ditandatangani Dalam Waktu Dekat

MIndanao (Voa-Islam.com) - Kelompok Pejuang Muslim terbesar di Philipina, Front Pembebasan Islam Moro (MILF) hari Jum'at (12/03) kemarin mengatakan mereka cenderung untuk menandatangani perjanjian damai dengan presiden Gloria Arroyo, yang akan mengundurkan diri ketika berakhir masa jabatannya pada bulan Mei ini.

Arroyo membuka pembicaraan dengan MILF pada tahun 2001 dan menandatangani beberapa perjanjian dimasa lalu, termasuk persetujuan gencatan senjata yang mencegah bentrokan besar di  wilayah yang bergejolak namun kaya akan tambang mineral, Mindanao, rumah bagi lebih dari 4 juta Muslim.

Wakil ketua MILF Ghazali Jaafar mengatakan tidak ada cukup waktu untuk melanjutkan pembicaraan namun dia menyatakan optimismenya bahwa presiden yang akan datang akan menghormati seluruh perjanjian yang telah ditandatangani oleh pemerintahan Arroyo.

..kami tidak pernah dijajah. Bangsamoro adalah orang yang tidak pernah ditaklukkan..

"Kami tidak punya lebih banyak waktu untuk melanjutkan pembicaraan perdamaian dan para negosiator perdamaian sedang berusaha untuk mencapai kesepakatan sementara sehingga kita dapat mempertahankan keuntungan dari pembicaraan tersebut. Kami hanya berharap presiden berikutnya akan melanjutkan proses perdamaian. Kami menuju perdamaian, "kata Jaafar dari markasnya di Mindanao.

MILF, katanya, yang berjuang untuk penentuan nasib sendiri di Mindanao,  sebelumnya diperintah oleh sultan-sultan sampai orang-orang Spanyol datang dan menjajah Philipina pada 1521.

"Tetapi Aku berkata kepadamu, bahkan jika orang-orang Spanyol datang, kami tidak pernah dijajah. Bangsamoro adalah orang yang tidak pernah ditaklukkan, "kata Jaafar, mengacu pada kaum muslim dan dikenal karena semangat juangnya yang gagah berani.

Jaafar adalah salah satu pemimpin yang paling senior dari MILF, yang sekarang dipimpin oleh Murad Ebrahim, yang sebelumnya merupakan pimpinan sayap militer.

Banyak dari pejuang MILF mengatakan mereka mendukung proses perdamaian dan juga berharap bahwa pemerintahan selanjutnya akan menghormati semua perjanjian yang ditandatangani sejak tahun 2001 oleh kedua belah pihak.

..Kami juga ingin damai, "kata Musa pejuang MILF yang lain, yang separuh hidupnya dihabiskan untuk memerangi tentara pemerintah di Mindanao demi membela tanah leluhur mereka dan hak-hak kebanggaan sebagai seorang Muslim..

"Ya, saya ingin perdamaian. Saya mendukung perundingan damai. Tidak ada alasan untuk melawan karena kita juga ada untuk perdamaian, "kata Anwar, pejuang MILF, saat ditanya sambil membawa peluncur granat di dekat detasemennya di Mindanao.

Seperti Anwar, teman-temannya yang lain dalam Unit tersebut juga mendukung proses perdamaian. "Kami tidak ingin berperang lagi. Perang hanya membawa penderitaan dan kehancuran, kelaparan dan rasa sakit. Kami juga ingin damai, "kata Musa pejuang MILF yang lain, yang separuh hidupnya dihabiskan untuk memerangi tentara pemerintah di Mindanao demi membela tanah leluhur mereka dan hak-hak kebanggaan sebagai seorang Muslim.

"Waktu perdamaian akan datang, sebagai pengganti senapan otomatis ini, mungkin saya akan membawa anak saya dan menjalani hidup damai dan tenang - semua demi perdamaian dan masa depan anak-anak kita dan generasi berikutnya, Insya Allah!"katanya. (ME)


latestnews

View Full Version