View Full Version
Rabu, 17 Mar 2010

Mata-mata Polisi Bantu Pejuang Patani Bunuh Kolonel Sompien

YALA (Voa-Islam.com) - Ledakan bom yang menewaskan mantan kepala polisi distrik Bannang Sata Kolonel Sompien Eksomya dan salah satu ajudannya pada hari Jumat adalah hasil kerja dari agen ganda, sumber keamanan mengatakan.

Sumber tersebut mengatakan mata-mata polisi beralih pihak untuk memberikan informasi kepada para pejuang Muslim Patani, sehingga terjadi penyergapan yang membunuh kepala polisi distrik Bannang Sata tersebut.

Sumber lain dari Komando Operasi Keamanan Internal Wilayah 4 mengatakan para pejabat keamanan di Yala, Pattani, Narathiwat dan empat distrik di Songkhla telah memperingatkan bahwa saat ini Pejuang Patani tengah menargetkan para pejabat tinggi.

Pihak kepolisian mengatakan mereka kini tengah memburu dua orang tersangka pelaku yang diduga sebagai pihak yang berada di balik aksi pengeboman dan penyergapan yang menewaskan Kolonel Sompien dan seorang bawahannya serta melukai dua orang ajudannya yang lain.

Kedua orang tersebut adalah Matorhae Silae, 31, dan Yukeebeulee Jehdeemae, 31. Mereka berdua sebelumnya juga telah dicari pihak keamanan karena dituduh terlibat dalam beberapa kasus peyerangan lain di selatan.

..para pejabat keamanan di Yala, Pattani, Narathiwat dan empat distrik di Songkhla telah memperingatkan bahwa saat ini Pejuang Patani tengah menargetkan para pejabat tinggi.

Polisi percaya para tersangka tersebut bersembunyi di sepanjang perbatasan distrik Banang Satta dan Krong Pinang setelah mereka melakukan pengeboman dan penembakakkan terhadap mobil yang di tumpangi Sompien pada Jum'at lalu tersebut.

sementara itu, pasukan gabungan yang terdiri dari polisi dan militer, dini hari kemarin menggerebek rumah di Ban Bang Lang di Tambon Ba Cho distrik Bannang Sata setelah sebuah penyelidikan menunjukkan panggilan telepon pada hari Sabtu, yang mengancam pihak berwenang dilakukan dari rumah tersebut.

Pihak berwenang menyita ponsel milik Doromae Puto, pemilik rumah, untuk memeriksa apakah  nomor itu sama dengan yang digunakan untuk mengancam pihak berwenang pada hari Sabtu.

Pihak berwenang juga menggeledah sebuah rumah di samping rumah Doromae dan menemukan empat buah senapan, sebuah senapan kaliber 22, sebuah super pistol 38 dan sebuah revolver kaliber 38  - bersama beberapa peluru dan selongsongnya.

Pemilik rumah, Abdulroni Loramae, 47,  kini ditahan dan menjalani introgasi di kantor Satuan Tugas Khusus 15 Yala. (bp)

Berita terkait : Kapolres di Thailand Tewas dalam Penyergapan Pejuang Muslim


latestnews

View Full Version