View Full Version
Kamis, 01 Apr 2010

Mantan Perwira Militer Diduga Dalangi Serangan Bangkok

Bangkok (Voa-Islam.com) - Penyelidikan terhadap serangkaian serangan bom senjata api yang terjadi di Bangkok beberapa hari lalu telah mengerucut kepada beberapa kelompok tersangka, termasuk diantaranya sekelompok mantan perwira angkatan bersenjata yang masih punya pengaruh, demikian sebuah sumber di divisi supervisi kejahatan mengatakan.
 
Penyelidik mengatakan para mantan perwira militer tersebut, yang berjumlah 20 orang, merupakan alumni dari Akademi Militer Kerajaan Chulachomklao yang masih memberikan pengaruh signifikan dalam tentara dan telah mendirikan jaringan orang-orang yang siap untuk melakukan serangan.

Gerakan keuangan kelompok khusus mantan perwira militer tersebut tengah dilacak untuk melihat apakah ada transaksi yang tidak lazim yang bisa dikaitkan dengan serangan di Bangkok, kata sumber CSD.

..para mantan perwira militer tersebut, yang berjumlah 20 orang, merupakan alumni dari Akademi Militer Kerajaan Chulachomklao yang masih memberikan pengaruh signifikan dalam tentara dan telah mendirikan jaringan orang-orang yang siap untuk melakukan serangan..

Sumber tersebut juga mengatakan penyelidik  CSD telah menetapkan bahwa ada tiga kelompok yang berbeda yang melaksanakan serangan di Bangkok - yang pertama meledakkan kantor pemerintah dengan peluncur M79 dan melemparkan bom lain, sementara yang lain menembakkan senjata di kantor-kantor pemerintah dan beberapa cabang di Bangkok Bank, dan kelompok ketiga menggunakan kembang api untuk mencoba menciptakan kekacauan di seluruh ibukota.

Sementara di Patani, seorang anggota pasuskan paramiliter Thailand ditembak mati dalam sebuah serangan bersenjata oleh dua orang penyerang di distrik Mayo, Patani pada Rabu pagi, kata polisi.

..serangan itu merupakan tindakan balasan oleh pejuang Muslim atas penangkapan baru-baru ini terhadap Tamisi Masae..

Kolonel Polisi Tanit Ramdit, kepala polisi Mayo, mengatakan, serangan itu terjadi di jalan Yuelapae-Lako di Tambon Ko Chan.

Som Baraheng, 45, anggota pasukan paramiliter distrik Mayo, yang sedang dalam perjalanan dengan sepeda motor, dikintit oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor lain, kemudian menembaknya dua kali di bagian kepala dengan pistol 45, hingga langsung membunuhnya.

Polisi percaya bahwa serangan itu merupakan tindakan balasan oleh pejuang Muslim atas penangkapan baru-baru ini terhadap Tamisi Masae, orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang perwira polisi distrik Mayo.


latestnews

View Full Version