BASILAN (Voa-Islam.com) - Setidaknya 15 orang tewas dan lebih dari selusin orang terluka dalam serangkaian serangan bom dan baku tembak yang melibatkan pejuang Muslim di Philipina selatan pada hari Selasa (14/03), kata seorang pejabat tinggi militer.
Letnan Jenderal Benjamin Dolorfino, komandan militer paling senior di Philipina selatan, mengatakan enam penduduk sipil tewas dalam ledakan pertama di dekat lapangan olahraga di pulau Basilian. Saksi mata mengatakan tubuh mereka terlihat hangus terbakar dalam sebuah mobil van di mana bom itu meledak.
Kerangka mobil yang hangus terbakar terkena bom
Tentara kemudian terlibat baku tembak dengan dengan para pejuang Muslim yang menyamar menggunakan seragam tentara dan polisi, yang kemudian mengambil beberapa sandera saat mereka mundur ke kawasan hutan. belum ada penjelasan akan nasib para sandera hingga saat ini.
Lima tentara Philipina tewas sementara dari pihak Pejuang Muslim empat orang gugur dalam tembak menembak tersebut. Dua tentara dan dua polisi setempat juga terluka dalam baku tembak tersebut.
Beberapa sepeda motor yang ikut hangus terbakar dalam serangan
Ledakan kedua terjadi di dekat Gereja Katedral Katolik Roma di Kota Isabela dan melukai 13 orang , Letjen Dolorfino menambahkan. Bom ketiga, ditempatkan di dekat terminal bus mini, dan diledakkan oleh tentara. Baku tembak lain meletus satu kilometer jauhnya ketika para pemberontak melewati sebuah pos pemeriksaan polisi.
..Lima tentara Philipina tewas sementara dari pihak Pejuang Muslim Empat orang gugur dalam tembak menembak tersebut. Dua tentara dan dua polisi setempat juga terluka dalam baku tembak tersebut..
"Mereka adalah anggota Abu Sayyaf yang mengenakan seragam tentara dan polisi," tuduh Letjen Dolorfino kepada wartawan. "Berdasarkan penilaian awal kami, mereka keluar untuk menculik seseorang dan ledakan bom adalah bagian dari pengalihan tersebut, tetapi pasukan kami cepat merespon untuk menggagalkan rencana mereka." . Sementara itu polisi mengatakan salah satu dari para pejuang yang tewas diyakini bernama Benzar Indama, saudara dari salah satu pemimpin kelompok Abu Sayyaf di pulau Basilan.
Polisi dan tentara sedang melakukan investigasi.
Aparat keamanan di pulau itu telah menerpakan siaga penuh, kata komandan Marinir Mayor Jenderal Juancho Sabban. Bisnis ditutup dan layanan feri untuk Kota Zamboanga di Pulau Mindanao daratan dihentikan karena serangan-serangan tersebut.
Sementara itu hari Senin kemarin (12/03) dua tentara Philipina terluka ketika pejuang Moro menyerang sekelompok tentara Angkatan Darat pada hari Senin (12/04) di provinsi Basilan. Serangan itu terjadi di desa Sungkayot kota Ungkaya Pukan pukul 11 pagi, saat pasukan yang tergabung dalam Kompi Alpha dari Batalion Indfanteri ke-32 Angkatan Darat kembali ke pos komando mereka di Sungkayot. (st,me)